Minimalisir Risiko Bencana, Pemkab Bekasi Bentuk FPRB

Rapat Pembentukan FPRB Kabupaten Bekasi
Rapat Pembentukan FPRB Kabupaten Bekasi

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  – Pemerintah Kabupaten Bekasi membentuk Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bekasi yang bertempat di Aula KH Noer Ali, Kantor Bupati Bekasi, Senin (27/06).

PJ Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan pembentukan forum tersebut dilakukan untuk meminimalisir potensi bencana yang berada di Kabupaten Bekasi dengan melibatkan unsur masyarakat.

“Yang dilibatkan yaitu seluruh elemen Kabupaten Bekasi, biasa kita sebut Pentahelix. Ada pemerintah, ada pengusaha, ada perguruan tinggi, ada media dan komunitas peduli bencana dan peduli lingkungan yang kita himpun, supaya kita punya rencana aksi bersama dan implementasinya dalam rangka pengurangan resiko bencana,” ujarnya.

Setelah dibentuk FPRB tingkat Kabupaten, kata Dani, forum ini juga akan dibentuk hingga tingkat kecamatan dan desa supaya pengurangan resiko bencana bisa dilakukan secara maksimal.

“Nanti FPRB ini dibentuk tak hanya tingkat kabupaten tapi juga tingkat desa,  gunanya untuk mensosialisasikan pentingnya pengurangan resiko bencana, kemudian mengedukasi dan melatih masyarakat melakukan pengurangan resiko bencana,” jelasnya.

Pengurangan resiko bencana yang bisa dilakukan masyarakat mulai dari hal-hal yang sederhana seperti penanaman pohon hingga pembersihan saluran air.

“Bisa melalui penanaman pohon, upaya pembersihan saluran air, mencegah sampah agar tak masuk ke sungai supaya tidak banjir, antisipasi potensi kebakaran. Semua potensi bencana yang ada di Kabupaten Bekasi coba kita minimalisisir dengan cara menggerakkan partisipasi masyarakat,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln mengatakan pembentukan forum tersebut merupakan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

“Terbentuknya forum  ini karena amanat dari Undang-undang. Memang Kabupaten Bekasi belum memiliki FPRB, sudah hampir 11 tahun ini berjalan tapi kita belum memiliki. Tahun lalu sebenarnya sudah ada, tapi terpotong karena pandemi  Covid-19 sehingga tidak diteruskan semoga yang sekarang bisa terbentuk dan langsung berjalan,” ungkap dia.

FPRB ini, kata dia, bisa menjadi induk dari beberapa forum atau organisasi atau komunitas bentukan yang berkaitan dengan kebencanaan.

“Wadah ini jadi induknya. Yang dilibatkan dalam forum ini masyaralat relawan, komunitas-komunitas, dunia usaha, dunia pendidikan dan media. Soal pembagian kerjanya nanti kita diskusikan dalam rapat ini,” tandasnya. (dim)

Pos terkait