Melek Digital, Belanja di Pasar Tambun Bisa Bayar dengan Metode QRIS

Ditemani Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Barat, Atalia Praratya berdialog dengan pedagang untuk memantau harga sejumlah bahan pokok di Pasar Tambun.
Ditemani Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Barat, Atalia Praratya berdialog dengan pedagang untuk memantau harga sejumlah bahan pokok di Pasar Tambun.

BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN  – Transaksi nontunai terus digalakkan di era digital saat ini. Berbelanja kebutuhan harian pun kini semakin praktis, cukup dengan melakukan scan layanan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS, termasuk di Pasar Tambun, Kabupaten Bekasi.

Pasar Tambun menjadi salah satu pasar yang dinilai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Barat, Atalia Praratya sukses menerapkan metode ini. Kendati berstatus sebagai pasar tradisional, proses transaksi jual beli antara pembeli dan pedagang sudah bisa dilakukan tanpa uang tunai atau dengan metode QRIS.

Bacaan Lainnya

Selain meninjau kondisi pasar dan berdialog dengan pedagang untuk memantau harga sejumlah bahan pokok, Atalia yang didampingi Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan saat mengunjungi Pasar Tambun dalam rangkaian kegiatan Siaran Keliling (Sarling) Jabar di Kabupaten Bekasi pada Kamis (15/06) kemarin juga menyempatkan berbelanja dengan menggunakan metode ini.

Menurut Atalia kestabilan harga bahan pokok menjadi faktor penting penentu kesejahteraan masyarakat. Sedangkan kemudahan akses pembayaran  membuktikan bahwa suatu daerah mampu membangun ekonomi digital di era digitalisasi seperti saat ini.

BACA: Sarling Jabar di Kabupaten Bekasi, Kang Emil: Kuasai Ekonomi Digital dan Jaga Kondusifitas

“Ternyata di Pasar Tambun fasilitas penunjangnya sudah sangat baik, maju, dan bagus.  Ini menjadi salah satu faktor penentu kesejahteraan  masyarakat, baik dari segi harga maupun kemudahan akses pembayarannya,” Kata Atalia.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo mengatakan pada kegiatan itu, Istri Gubernu Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil memantau kondisi pasar dan harga sembako di Pasar Tambun. Dia ingin memastikan harga kebutuhan pokok di Kabupaten Bekasi terkendali.

“Sejauh ini memang ada beberapa kebutuhan pokok yang naik turun namun masih dalam tatanan wajar dan terkendali. Bu Atalia tadi berdialog dengan pedagang dan memantau langsung harganya seperti apa,” ucap dia.

Terkait digitalisasi pasar, Gatot mengatakan Pasar Tambun merupakan salah satu dari 12 pasar di Kabupaten Bekasi yang telah beranjak modern. Selain dilengkapi Pojok Informasi BPOM, sejumlah pedagang telah memasang kode QR di lapak mereka.

Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembeli bertransaksi secara non tunai. Sehingga masyarakat tidak perlu membawa uang tunai, cukup memindai barcode yang terpasang di lapak masing-masing pedagang dengan ponselnya.

“Lalu pengawasan alat ukur pun kami lakukan secara berkala. Seluruh pedagang diwajibkan memeriksakan alat ukur atau timbangannya. Fokusnya tentu saja untuk memberikanperlindungan kepada masyarakat atau konsumen, agar mereka tidak merasa dirugikan saat transaksi jual beli,” kata dia. (dim)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait