Mayat Pria Membusuk Ditemukan Mengambang di Kali Bekasi

Proses evakuasi jasad korban oleh Tim SAR Gabungan di bantaran Kali Bekasi tepatnya di Kp. Kelapa Tiga, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Minggu (16/02) siang.
Proses evakuasi jasad korban oleh Tim SAR Gabungan di bantaran Kali Bekasi tepatnya di Kp. Kelapa Tiga, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Minggu (16/02) siang.

BERITACIKARANG.COM, BABELAN  – Sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan mengambang di bantaran Kali Bekasi tepatnya di Kp. Kelapa Tiga, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Minggu (16/02) siang.  Mayat tersebut sudah mengeluarkan aroma tak sedap saat ditemukan.

Kepala Kepolisian Sektor Babelan, Kompol Ramses Sitinjak mengatakan mayat korban ditemukan warga sekitar pukul 11.30 WIB. Warga awalnya mencium bau busuk menyengat yang berasal dari dalam kali.

Bacaan Lainnya

Setelah ditelusuri, ternyata ada sesosok mayat pria mengambang dan tersangkut batang pohon bersama tumpukan sampah. “Saat ditemukan korban dalam posisi tertelungkup dan sudah menimbulkan bau busuk,” kata Kompol Ramses Sitinjak.

Jasad korban lalu dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan. Setelah diperiksa, tidak ditemukan tanda pengenal ditubuhnya. Adapun ciri-ciri korban yakni berjenis kelamin laki-laki,  tinggi 165 cm, rambut lurus panjang dan menggunakan celana pendek warna biru dongker.

“Jasad korban telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi,” kata dia.

Sementara itu anggota HIRPALA Rescue, Pamuji mengatakan kuat dugaan mayat tanpa identitas yang diketemukan itu adalah jasad pria yang sebelumnya dikabarkan terseret arus Kali Bekasi pada Jum’at tanggal 07 Februari 2020 lalu di Gg.H Joplin, Kp. Penggilingan Tengah RT 05/05 Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan.

Berdasarkan keterangan warga, korban diketahui berjenis kelamin laki-laki, umur 30-40 tahun, menggunakan baju putih, celana pendek 3/4 motif levis serta diduga mengalami gangguan mental.

“Awal kejadian korban menabrak anak-anak yang sedang main layangan, kemudian lari menuju kali. Korban sempat diingatkan saat dipinggir kali tetapi tidak diharukan. Korban kemudian melompat dan berenang. Korban sempat kembali ke darat dalam keadaan basah, lalu kembali melompat hingga akhirnya menghilang terseret arus bawah kali,” ungkapnya.

Usai mendapatkan laporan dari warga, Tim SAR Gabungan langsung melakukan pebcarian. “Pencarian telah dilakukan dari tanggal 7 – 10 Februari 2020 namun hasil nihil karena debit air tinggi.  Alhamdulillah saat ini korban telah ditemukan di rimbunan pohon bambu dan tumpukan sampah tepat 10 hari setelah kejadian,” kata Pamuji. (BC)

Pos terkait