BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Meski kepolisian, pemerintah daerah serta sejumlah instansi lain mengarahkan perayaan Hari Buruh Internasional dikemas dalam bentuk kegiatan sosial, namun para buruh memastikan tetap turun ke jalan. Masih terdapatnya sejumlah kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada buruh, membuat mereka bakal kembali melancarkan aksi demonstrasi.
Sedikitnya 25.000 buruh di Kabupaten Bekasi memastikan bakal bergerak ke Jakarta guna memperjuangkan hak-hak mereka. Pencabutan Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan masih menjadi tuntutan pada ‘May Day’ tahun ini. Perubahan formulasi penghitungan upah dinilai merugikan buruh dan cenderung menguntungkan para pengusaha.
Selain PP 78, para buruh pun akan mengkritisi mulai masuknya para tenaga kerja asing setelah pembukaan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
“Masih tetap turun ke jalan, silahkan saja polisi, pemda melaksanakan kegiatan sosial tapi kami tetap terjun ke jalan. Kami juga turut serta aksi bakti sosial tapi tanggal 1 tetap aksi. Kawan-kawan bakal ke Jakarta,” kata Vice President Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Obon Tabroni, Selasa (26/04).
Diungkapkan Obon, pelaksanaan PP 78 masih dikeluhkan para buruh karena tidak lagi mengacu pada kebutuhan hidup layak. “Kami minta itu dicabut. Intinya itu,” kata dia.
Dalam aksinya nanti, lanjut dia, buruh pun bakal menuntut pemerintah melakukan kesetaraan antara pekerja lokal dan pekerja asing. Jika pemerintah mempersilakan pekerja asing masuk dan bekerja, pemerintah pun harus turut memajukan pekerja lokal.
“Itu memang masalah, ketika bicara daya saing tenaga kerja, harusnya pemerintah adakan pelatihan sertifikasi supaya bisa bersaing. MEA ini yang turut disuarakan tanggal 1 nanti. Rencanaya 25.000 orang berangkat dari sini,” kata dia.
Peringatan Hari Buruh Internasional, setiap tanggal 1 Mei, sudah mulai terasa di Kabupaten Bekasi. Daerah dengan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara ini sudah mulai diisi serangkaian demonstrasi dari berbagai serikat pekerja sejak sepekan terakhir. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk persiapan menghadapi demonstrasi akbar. (DB)