Olivia mengatakan siswa pada era digital saat ini adalah generasi yang disebut dengan generasi digital native. Sedangkan gurunya adalah generasi digital immigrant. Tentunya ada banyak perbedaan signifikan dari dua generasi ini. Perbedaanya tidak hanya terletak pada bagaimana penguasaan dan pemanfaatan teknologi digital saja, namun cara berfikir dan bertindak mereka juga sangat berbeda.
BACA: Dai dan Ulama Kabupaten Bekasi Didorong Melek Teknologi
“Antusiasme siswa di sekolah cukup tinggi karena generasi sekarang ini kan kita sebut sebagai generasi digital native dari lahir mereka sudah terbiasa dengan teknologi. Namun dalam perkembangannya guru-guru juga perlu dipersiapakan agar tau bagaimana nanti ruang kelasnya dan proses belajar mengajarnya seperti apa. Kemudian apa yang akan dilakukan siswa dan apa yang akan dilakukan guru,” kata dia.
Guru Jadi Ujung Tombak
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan transformasi pembelajaran digital merupakan pengalaman baru yang bisa diperoleh bagi guru dan peserta didik. Menurutnya guru adalah ujung tombak atau agen perubahan yang paling depan yang bisa membawa generasi yang akan datang lebih go digital.
“Untuk mengoptimalkannya, kedepan kegiatan yang digagas Google ini harus kita replikasi. Tidak harus menunggu inisiatif dari mereka tetapi kita yang bikin. Kita undang Google atau juga narasumber lain yang bisa membawa pemahaman dan kompetensi guru kita meningkat. Karena kalau gurunya meningkat pasti muridnya juga akan terbawa,” kata dia.