BERITACIKARANG.COM, CIKARANG SELATAN – Penjual bunga musiman untuk nyekar di TPU Ki Buku di Desa Pasir Sari Kecamatan Cikarang Selatan mengungkapkan penghasilan mereka tahun ini tidak sebesar lebaran pada tahun lalu.
“Kalau hari pertama lebaran agak ramai yang datang dan beli bunga disini. Tetapi hari kedua sampai hari ketiga ini enggak banyak,” kata Arifin (43) warga setempat yang menjual bunga musiman, Minggu (17/06).
Ia mengatakan sepinya pembeli disebabkan sebagian masyarakat sudah membawa bunga dan air untuk nyekar dari rumah sebelum berangkat ke makam. Selain itu, masih banyak warga setempat yang meyakini hari kedua dan ketiga lebaran tahun ini kurang baik untuk ziarah berdasarkan perhitungan naas.
“Jadi ibaratnya pantangan, kurang baik untuk ziarah kalo kata orang tua disini,” ucapnya.
Di hari pertama lebaran tahun ini, kata dia, sedikitnya ada 50-60 paket bunga tabur yang telah terjual dengan harga perpaketnya sebesar Rp. 5 ribu. “Hari kedua dan ketiga jumlahnya turun setengahnya. Ya kira-kira antara 20 – 30 orang lah yang beli,” ucapnya.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada lebaran tahun lalu, ia mengatakan jumlah penjualan bunga mengalami penurunan yang cukup drastis. “Kalau tahun lalu kan nggak bertepatan dengan naas tahunan. Bunga yang dijual juga habis di hari ketiga tetapi kalau sekarang kan masih banyak,” kata dia.
Meski demikian, ia berharap di hari keempat lebaran, yakni Senin (18/09) besok jumlah pembeli bunga akan ramai. “Iya kata orang-orang justru ramenya besok di hari keempat lebaran. Mudah-mudahan aja,” ucapnya.
Hal serupa diutrakan Lena (38) penjual bunga musiman lainnya. Namun untuk mensiasati penghasilan di tengah sepinya pembeli bunga, ia juga menjual minuman dan makanan ringan di lapaknya. “Iya jual makanan dan minuman juga. Abisnya sepi mas, ada juga yang bawa bunga sendiri dari rumah,” kata dia.
Rencananya, ia akan berjualan bunga hingga keesokan hari. “Sampe besok paling terakhir jualan. Mudah-mudan ada rejeki buat pulang kampung,” ucap ibu dengan dua orang anak itu. (BC)