BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Masyarakat Kabupaten Bekasi saling bersalaman dan bermaaf-maafan dalam acara yang bertajuk “Lebaran Orang Bekasi” di Gedung Juang 45 Tambun Selatan, Sabtu (07/07) sore. Dikemas layaknya festival budaya, kegiatan ini menjadi ajang silaturami masyarakat Bekasi dari berbagai kalangan serta daerah asal.
Budayawan sekaligus penggagas acara, Damin Sada mengatakan, sesuai dengan temanya, Lebaran Orang Bekasi ini digelar sebagai ajang silaturami. Tidak sebatas mereka yang asli Betawi maupun Sunda, acara tersebut dilaksanakan untuk merangkul seluruh masyarakat yang berdomisili di Bekasi.
Sebagai daerah tujuan urbanisasi, kata Damin, Bekasi saat ini banyak dihuni masyarakat pendatang dari seluruh wilayah di Indonesia.
“Sesuai tujuanya, karena Bekasi ini begitu banyak suku, saudara kita dari penjuru Indonesia datang kemari, jadi apa salahnya acara ini sebagai silaturahmi. Acara ini juga tidak ada patokannya, namanya juga lebaran, jadi mencair aja begitu,” ucap dia.
Sesuai dengan tujuannya, acara yang berlangsung selama sehari ini dihadiri berbagai masyarakat dari berbagai daerah, serta sejumlah kelompok masyarakat. Layaknya idul fitri, mereka pun saling bersalaman dan bermaaf-maafan.
“Saya bersyukur saudara perkumpulan organisasi, komunitas bisa hadir. Saya merasa bangga karena sebenarnya acara ini bukan kepentingan pribadi tapi kepentingan semua. Melalui silaturami Bekasi harus aman, bekasi harus jadi contoh, Bekasi itu kaya, Bekasi itu terbuka, bertoleransi, dari mana pun siapapun, kalau memang berbuat baik, menyebarkan kebaikan kita akan terima di Bekasi,” kata dia.
Berbagai kesenian ditampilkan pada acara ini seperti pencak silat, band, ondel-ondel hingga parade pantun Betawi. Selain itu, beragam kuliner khas Betawi serta daerah lainnya pun turut disuguhkan dalam acara yang digelar di tahun kedua ini.
Turut hadir dalam acara ini Anggota DPR RI Daeng Muhammad. Menurut dia, Lebaran Orang Bekasi merupakan prototipe dari lebaran seluruh bangsa Indonesia, karena dirayakan oleh beragam suku bangsa. Selain itu, acara tersebut pun dinilai menjadi ajang kembalinya seluruh masyarakat ke tanah nenek moyangnya.
“Bekasi itu adalah daerah negeri Tarumanagara yang menjadi asal muasal berdirinya berbagai kerajaan di Indonesia pada tahun 362 Masehi. Maka Bekasi itu tanah nenek moyang kita semua dan acara ini tentu saja menjadi lebarannya kita semua,” ucap dia. (BC)