Kualitas Rastra di Kecamatan Sukatani Dikeluhkan

Anggota BPD Desa Sukamulya, Madrawi saat mengecek mutu Beras Sejahtera (Rastra) untuk 1005 PKM di Desa setempat.
Anggota BPD Desa Sukamulya, Madrawi saat mengecek mutu Beras Sejahtera (Rastra) untuk 1005 PKM di Desa setempat.

BERITACIKARANG.COM, SUKATANI – Beras bantuan sosial Beras Sejahtera (Rastra) yang dikirim Bulog ke Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani disoal oleh masyarakat dan BPD desa setempat. Pasalnya, kualitas beras untuk 1005  Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dinilai tidak baik.

Anggota BPD Desa Sukamulya, Madrawi mengaku menerima keluhan dari sejumlah warga atas kualitas beras tersebut. Kendati demikian, karena masyarakat membutuhkan beras itu, akhirnya beras yang kondisinya tidak baik itu terpaksa diterima masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Beras Rastra dalam satu karung berisi 10 kilogram, mayoritas setelah dicek warnanya pada kuning, pecah lebih dari tiga dan berdebu. Kondisi itulah yang dikeluhkan warga,” kata Madrawi, Rabu (28/03).

Menurutnya, dalam sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah beberapa waktu lalu, beras Rastra dipastikan kualitasnya baik (medium). Namun faktanya, setelah dikirim ke desa untuk didistribusikan kepada masyarakat kualitasnya mengecewakan.

“Meskipun gratis, nggak tega saya melihat warga saya di kasih beras seperti itu. Saya berharap kepada Kemensos agar melakukan teguran yang keras kepada Bulog yang sudah mendistribusikan beras seperti ini kepada masyarakat,” tuturnya.

Ia menegaskan jika pada pengirminan berikutnya beras Rastra yang diterima masih dalam kondisi tidak baik, maka masyarakat dan BPD sepakat akan menolaknya sampai kualitas beras yang disalurkan benar-benar baik.

“Kalau perlu BPD Desa Sukamulya akan datangi Kemensos karena beras seperti itu bukan cuma di desa saya. Di desa lain yang ada di Kecamatan Sukatani ya sama berasnya,” kata dia.

Ibu Karsih (46) warga sekitar mengaku pasrah saja akan kondisi beras tersebut. Menurutnya, seharusnya pemerintah memberikan beras yang berkualitas baik kepada warga. Karena beras tersebut akan dikonsumsi oleh masyarakat.

“Saya terima saja pak, mau gimana lagi, butuh soalnya buat makan dirumah. Kalau bisa sih perbagus juga kualitasnya,” kata dia. (BC)

Pos terkait