BERITACIKARANG.COM, CIBARUSAH – Komunitas Pemilih Muda Bekasi (Kopi Dasi) mempertanyakan kredibilitas Rakata Institute yang direkomendasikan KPU Kabupaten Bekasi sebagai lembaga pelaksana Quick Count (hitung cepat) di Pilkada setentak 2017.
Ketua Kopi Dasi, Ahmad Djaelani mengatakan ada beberapa hal yang perlu dipertanyakan terkait rekomendasi tersebut.
Menurut dia, KPU Kabupaten Bekasi harus menjelaskan kepada masyarakat tentang alasan pemberian rekomendasi kepada Rakata Institute. Selain itu, KPU Kabupaten Bekasi harus menjelaskan pula siapa Rakata dan rekam jejaknya selama ini di dunia riset.
“Ya, KPU harus jelaskan siapa Rakata, bagaimana metode quick qount yang dipakai, dimana dan kapan akan dipublikasi, itu semua harus dijelaskan,” kata Ahmad Djaelani, Jumat (20/01).
Dikatakan olehnya, keterbukaan ini sangat penting untuk disampaikan KPU Kabupaten Bekasi kepada publik sebagai bagian dari proses transparansi tahapan Pilkada. Tujuannya, agar publik paham bahwa hasil Quick Count itu juga tidak bisa dijadikan landasan dalam perolehan suara akhir yang di plenokan oleh KPU.
“Kalau ini tiba-tiba muncul tanpa ada penjelasan terlebih dahulu, kemudian jika KPU tidak mampu mensosialisasikan itu, lebih baik jangan,” tegasnya.
Sebab menurut Djaelani hasil Quick Count ini bisa memunculkan opini publik yang bisa menganggu kondusivitas selama Pilkada.
“Bagaimanapun, kondusivitas selama Pilkada di Kabupaten Bekasi harus tetap dijaga. Klaim menang berdasarkan Quick Count itu sangat berbahaya,” pungkasnya. (BC)