Kisah Ika Wahyu Wijayanti, Pelaku UMKM Keripik Ubi Ungu di Serang Baru

Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah  (UMKM) asal Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Ika Wahyu Wijayanti mengubah ubi ungu menjadi keripik dengan brand SnackQey.
Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah  (UMKM) asal Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Ika Wahyu Wijayanti mengubah ubi ungu menjadi keripik dengan brand SnackQey.

BERITACIKARANG.COM, SERANG BARU – Keripik merupakan salah satu camilan yang cukup populer di Indonesia. Jenisnya pun beragam dan terbuat dari umbi-umbian maupun buah, rasanya juga bervariasi.

Salah satunya keripik ubi ungu. Selain bermanfaat bagi kesehatan karena memiliki kandungan serat yang tinggi, juga memiliki cita rasa yang sangat manis bercampur gurih ketika dijadikan keripik.

Bacaan Lainnya

Inilah yang dimanfaatkan Ika Wahyu Wijayanti seorang pelaku usaha mikro, kecil dan menengah  (UMKM) asal Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Ia mengolah ubi ungu untuk dijadikan keripik.

BACA: Genjot UMKM Kabupaten Bekasi Tembus Pasar Global

“Awalnya iseng-iseng karena nenek saya kebetulan suka makan ubi ungu. Agar tidak bosan saya olah menjadi keripik,” kata Ika saat menjajakan produknya di booth UMKM pada acara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat kecamatan Serang Baru, Kamis (18/07).

“Kemudian saya uji rasa ke teman dan tetangga ternyata Alhamdulillah banyak yang suka. Katanya keripik ubi ungu ini lebih empuk dari keripik yang lainnya,” imbuhnya.

Selepas terkena PHK di perusahaan tempatnya bekerja karena pandemi Covid-19, pada tahun 2022 lalu Ika mengaku mulai menggeluti usaha ini dan melabeli produknya dengan brand SnackQey yang dijual Rp15 ribu per 150 gram.

“Selain keripik ubi ungu ada juga keripik pisang, keripik bayam dan stik ubi. Produksinya tergantung orderan, tapi kalau ga ada orderan juga kita selalu buat stok dua atau tiga kali seminggu. Sekali produksi antara 5 hingga 10 kilogram,” kata dia.

Ika berharap usahanya ke depan semakin maju dan produk hasil olahan lebih kenal di masyarakat. Agar mampu bersaing dan memperluas pemasaran, saat ini makanan olahan yang diproduksinya pun telah mendapatkan sertifikat PIRT dan sertifikasi halal.

“Sekarang masih dijual online memanfaatkan media sosial dan di booth-booth pameran, termasuk di gerai UMKM Aeon Mall Cikarang. Kalau ada pedagang atau ada yang berminat wirausaha untuk dijual lagi (reseller) juga terbuka,” kata dia. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait