BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mendadak jadi penari ujungan pada momen peringatan Hari Jadi Kabupaten Bekasi ke-73.
Meski dadakan, mereka tampak piawai membawakan tarian yang diberi nama Ibing Ujungan itu bersama kurang lebih 1.708 penari yang merupakan siswa dan siswi sekolah dasar dan menengah pertama di Kabupaten Bekasi
BACA: Tarian Massal Ujungan Bakal Meriahkan Hari Jadi Kabupaten Bekasi ke 73
Tari Ujungan dipimpin langsung Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan. Sementara itu Ketua DPRD BN Kholiq Qudratullah, Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Tweddy Aditya Bennyahdi, Dandim 0509/Kabupaten Bekasi Letkol Inf Danang Waluyo, dan jajaran Forkopimda lainnya tampak hanyut dalam tarian yang digelar secara kolosal tersebut.
Dani menatakan di Hari Jadi Kabupaten Bekasi ke-73 ini, Pemerintah Daerah tengah mengangkat kembali seni pencak silat ujungan yang menjadi bagian dari perjalanan panjang peradaban di Bekasi.
“Pencak silat Ujungan ini merupakan hasil perkawinan budaya Bekasi dan Sunda yang merupakan seni ketangkasan beladiri yang menjadi ajang pertandingan Jawara Bekasi dahulu kala,” tuturnya.
Bahkan, sambungnya, pada logo Hari Jadi Kabupaten Bekasi yang ke-73 ini pun terdapat simbol yang mengangkat kembali Silat Ujungan. “Dan di hari jadi ini kita tampilkan seni ibing silat ujungan yang melibatkan ribuan peserta dari pelajar sebagai upaya mengenalkan pada generasi muda,” kata dia.
Diketahui, Tarian massal ujungan ini ini ditata oleh Eyang Anjar Purwani dari Sanggar Seni Kusuma yang dikembangkan dari silat atau permainan tradisional Ujungan. Koreografi tarian ini disesuaikan dengan kemampuan anak usia sekolah dan masyarakat umum.
“Tarian ini adalah pengembangan dari silat atau permainan tradisional ujungan, dikemas menjadi seni tari sederhana bagi anak usia sekolah dan umum dengan iringan yang dinamis,” kata Eyang Anjar Purwani.
Eyang menambahkan tarian massal ujungan ini merupakan hasil kolaborasi pihaknya dengan Dinas Pendidikan, Padepokan Pencak Silat Ki Sayan, Tokoh Masyarakat Drahim Sada Dewan Kebudayaan Daerah hingga Sanggar Seni Betawi Margasari Kacrit selaku penata musik.
“Ujungan digagas menjadi seni tari ujungan oleh Bang Drahim Sada. Tujuannya tidak lain agar ujungan bisa tetap dijaga dan dilestarikan khususnya oleh generasi muda Kabupaten Bekasi,” ungkap perempuan yang identik dengan ikat kepala dan baju luriknya itu. (dim)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS