BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung soal banyaknya kekayaan nasional yang mengalir ke luar negeri. Hal itu disampaikan Prabowo saat berorasi di depan ratusan kader dan simpatisan Partai Gerindra Kabupaten Bekasi di Hotel Holiday Inn Jababeka, Sabtu (31/03) sore.
Menurut Prabowo, banyaknya kekayaan nasional yang mengalir ke luar negeri ditandai dengan rendahnya cadangan Devisa Indonesia di tahun 2016 lalu yang hanya sebesar 105,9 milyar. Angka itu jauh dibandingkan dengan cadangan Devisa negara asia lain seperti Thailand sebesar 182,6 milyar, Singapura sebesar 252,2 milyar, Korea Selatan 369,8 milyar, Taiwan 425,9 milyar dan RRC sebesar 3.305 milyar.
“Buktinya adalah cadangan devisa kita yang hanya 105,9 milyar. Thailand saja yang jumlahnya penduduknya sepertiga dari kita, jumlahnya bisa mencapai hampir dua kali lipat dari kita. Singapura yang penduduknya hanya se Kabupaten Bekasi saja, cadangan devisanya jauh dari kita padahal mereka nggak punya kelapa sawit, cokelat, sawah, kebun kopi, tembaga, migas, kok bisa jumlah lebih besar dari kita?” tanya Prabowo Heran.
Prabowo menilai hal itu terjadi tidak lain disebabkan karena selama ini eskpor yang dilakukan pemerintah Indonesia lebih banyak bahan mentah sehingga nilai tambah dari industri pengolahan yang menikmati adalah bangsa asing.
Selain itu, ketergantungan terhadap impor dan ketidakmampuan bangsa Indonesia untuk memproduksi barang-barang jadi menyebabkan keuntungan dinikmati negara lain, serta banyaknya perusahan-perusahaan asing dan pengusaha indonesia yang menyimpan keuntungan usaha di bank-bank luar negeri sehingga negara kita tidak memiliki tambahan modal untuk pembangunan.
“Menteri Keuangan sendiri yang mengaku, Rp 11 triliun lebih uang Indonesia menginap di luar negeri. Berarti Prabowo benar, dong,” kata dia.
Prabowo menyatakan bahwa imbas dari hal itu membuat masyarakat Indonesia hingga saat ini masih banyak yang kurang sejahtera meskipun Indonesia kaya akan Sumber Daya Alam dibandingkan dengan negara lain. Apalagi berdasarkan data Bank Dunia, 26,9% atau 68 juta orang Indonesia tergolong miskin karena hidup di bawah standar dengan memiliki penghasilan dibawah 1,3 dolar AS atau sekitar Rp. 17.000 per hari.
Oleh karena itu, kata dia, maka perlu dilakukan pengelolaan Kekayaan sumber daya alam yang baik dan bijak, agar berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat seperti yang tertuang dalam amanat UUD 1945 pasal 33 ayat 1, 2 dan 3.
“Jadi kuncinya, kita harus menjaga kekayaan bangsa sendiri agar kekayaan itu bisa dinikmati oleh warga negara kita sendiri,” kata Prabowo.
Dalam kesempatan itu, ia pun mengintruksikan agar seluruh kader dan simpatisan Partai Gerindra yang hadir untuk memenangkan pasangan Sudrajat – Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar 2018. Jika Pilgub Jabar bisa memperoleh hasil yang maksimal, Prabowo yakin Pilpres 2019 mendatang akan berjalan mulus dan peluang untuk memenangkan hajat demokrasi semakin lebar. (BC)