BERITACIKARANG.COM, CIKARANG SELATAN – Pengerjaan galian tanah pipa PDAM Tirta Bhagasasi yang dikerjakan PT Moya Bekasi Jaya menimbulkan masalah baru. Pasalnya, anak perusahaan PT. Moya Indonesia itu diduga dengan sengaja membuang sisa tetesan solar dan oli dari mesin ke lubang yang dibuat di tepi Jl. Raya Cikarang – Cibarusah, Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan.
Dugaan pembuangan sisa tetesan solar dan oli itu seakan tidak cukup membuat kerugian warga yang melintas dengan kemacetan dan kotornya badan jalan akibat pengerjaan galian tanah pipa PDAM.
Salah seorang pengguna jalan yang melintas dan melihat ceceran disertai kubangan air bercampur solar dan oli di tepi jalan merasa heran dengan tindakan yang dilakukan para pekerja.
“Kok bisa-bisanya ya, bikin lubang di pinggir jalan untuk menampung air yang tercampur B3. Sudah mah bikin macet dan kotor jalan sekarang buang tetesan solar dan oli di pinggir jalan,” ucap pria yang mengaku bernama Adi, Selasa (01/05) sore.
Sementara itu perwakilan dari PT Moya Bekasi Jaya saat ditemui di lokasi berkelit dengan mengatakan lubang sengaja dibuat agar air bercampur tetesan solar tidak mengalir ke saluran pembuangan air (selokan).
“Itu bukan oli pak,itu air doang dan tumpahan solar dari mesin,justru kita di perintahkan pimpinan untuk membuat lubang untuk menapung agar tetesan tidak mengalir kesolokan yang ada di samping lubang,” kelitnya.
Menurut dia, air bercampur solar yang dibuang ke lubang galian tidak menimbulkan masalah. Ia mengaku setelah pengerjaan selesai, lubang yang sengaja dibuat itu akan di tutup kembali. “Tidak bermasalah pak,selesai pengerjaan juga kita akan tutup lagi lubang itu,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Bidang Evaluasi dan Pengendalian di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Agus Dahlan mengatakan pihaknya akan segera mengirimkan tim untuk melakukan verifikasi lapangan atas termuan tersebut.
“Terimaksih informasinya, secepatnya akan kirim tim untuk perivikasi lapangan,” singkatnya. (BC)