BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Wara-wiri isu mengenai kekosongan kursi Wakil Bupati Bekasi Bekasi mulai ramai diperbincangkan. Hal ini menyusul adanya surat pengajuan pengunduran diri Neneng Hasanah Yasin sebagai Kepala Daerah Kabupaten Bekasi periode 2017 – 2022 pasca ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap peizinan Meikarta oleh KPK.
BACA: Terseret Kasus Meikarta, Neneng Ajukan Surat Pengunduran Diri
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja sejengkal lagi akan menjadi Bupati Bekasi definitif tanpa menunggu hasil putusan pengadilan atas persoalan hukum yang tengah dihadapi Neneng Hasanah Yasin. Secara otomatis, posisi Wakil Bupati akan kosong.
Hal inilah yang kemudian direspon banyak kalangan, termasuk diantaranya Ketua Badan Pemenenangan Pemilu (Bapillu) DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Ahmad Budiarta.
Saat dikonfirmasi, Budiarta mengatakan Partai Golkar selaku salah satu parpol pengusung pasangan Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja di Pilkada 2017 lalu bersama PAN, Nasdem dan Hanura telah memiliki beberapa nama yang siap untuk dicalonkan sebagai Wakil Bupati Bekasi.
“Sebetulnya belum diputuskan siapa (yang jadi wakil bupati-red). Hanya saja, di internal Partai Golkar, ada nama-nama yang siap apabila diminta partai untuk mencalonkan diri. Ada Novi Yasin, H. Sarim, KH. Iip Bustomi dan Guntur Mulyana,” ungkapnya, Rabu (21/02).
Menurut Budiarta, nama-nama itu muncul sebagai bagian dari dinamika saat ini. “Namanya dinamika tidak bisa kita pungkiri. Ketika Pak Eka sudah jadi bupati, wajar siapa yang nanti jadi wakil bupati dan ini pasti jadi sorotan. Kalau tidak dijawab nanti malah salah dan malah jadi hoax,” ujarnya.
Ketua DPD Golkar Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan surat pengajuan pengunduran diri Neneng Hasanah Yasin tidak lain bertujuan agar roda pemerintahan segera pulih demi menunjang pembangunan di Kabupaten Bekasi.
Persoalan siapa yang bakal menjadi Wakil Bupati Bekasi untuk mendampingi Eka Supria Atmaja setelah menjadi Bupati Bekasi definitif, akan dibahas nanti paska Pemilu 2019. Saat ini, fokus utama Partai Golkar adalah memenangkan Pileg dan Pilpres.
“Jadi kita fokus dulu saja di Pileg dan Pilpres baru berbicara siapa Wakil Bupati Bekasi. Jangan dulu ribut wakilnya, bereskan dulu pengunduran diri ini dan benahi roda pemerintahan,” tegasnya. (BC)