Emak-emak di Cikarang Laporkan Dugaan Penipuan Arisan dan Investasi Bodong ke Polisi

Sejumlah emak-emak yang mengaku menjadi korban dugaan penipuan arisan online dan invetasi bodong akhirnya melaporkan MG alias Vega ke Polres Metro Bekasi setelah mereka beberapa waktu lalu beramai-ramai menggeruduk rumah pemilik arisan online dan investasi itu.
Sejumlah emak-emak yang mengaku menjadi korban dugaan penipuan arisan online dan invetasi bodong akhirnya melaporkan MG alias Vega ke Polres Metro Bekasi setelah mereka beberapa waktu lalu beramai-ramai menggeruduk rumah pemilik arisan online dan investasi itu.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Sejumlah emak-emak yang mengaku menjadi korban dugaan penipuan arisan online dan invetasi bodong akhirnya melaporkan MG alias Vega ke Polres Metro Bekasi setelah mereka beberapa waktu lalu beramai-ramai menggeruduk rumah pemilik arisan online dan investasi itu.

Kuasa hukum korban Ari Priya Sudarma mengatakan, modus operandi dugaan penipuan arisan online dan investasi terduga pelaku adalah dengan membuka arisan online, tetapi saat para korban mendapat arisan tersebut dialihian ke tanam modal.

Bacaan Lainnya

“Jadi modus operandi dari terduga pelaku ini adalah dengan membuka arisan online dan investasi atau tanam modal, tetapi ada modus-modus dimana si diduga pelaku ini ketika para member ini mendapat arisannya itu diarahkan dan dialihkan atau diiming-imingi untuk ikut dalam investasi atau tanam modal,” kata Ari, Senin (14/04).

Selama ini, kata Ari para korban tidak pernah menerima uang dari hasil arisan online lantaran langsung dialihkan ke investasi yang hingga saat ini tidak ada kejelasan hasilnya.

BACA: Dugaan Penipuan Berkedok Arisan dan Investasi di Cikarang, Ratusan Korban Merugi

“Jadi hasil dari arisan itu tidak langsung diberikan kepada korban tetapi dengan modusnya tersebut diduga pelaku ketika mengetahui member yang akan dapat arisan itu langsung menghubungi untuk ditawarkan arisan yang didapat itu diinvestasikan di diduga pelaku ini,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut dia, tercatat ada 300 orang lebih yang menjadi korban arisan online dan investasi bodong tersebut. “Informasi terakhir yang kami terima kurang lebih ada 300 orang korbannya, dengan nilai kerugian mencapai 4 milyar,” kata dia.

Devi (32) salah satu korban arisan online dan investasi bodong mengatakan, awalnya Ia bergabung dengan arisan online yang dibuat oleh terduga pelaku berjalan lancar. Namun saat dirinya mendapat giliran uang arisan langsung dialihkan ke investasi atau tanam modal dengan iming-iming keuntungan sebesar 5 persen hingga 10 persen.

“Pas awal saya ini saya kenal dari Instagram saya juga nanya ke teman-teman saya juga, awalnya sih bener, nah pas terakhir itu saya mau ngambil uang dari Desember dia mengiming-imingi tanam modal itu provit dari 5 persen jadi 10 persen,” kata Devi.

Saat ini Devi bersama dua orang temannya yang juga menjadi korban terduga pelaku telah melaporkan perbuatan terduga pelaku ke Polres Metro Bekasi, dengan kerugian masing-masing sebesar Rp 100 juta, Rp 240 juta, dan Rp 200 juta total sebesar Rp 540 juta.

“Kerugian kalau saya 200 juta, ini 240 juta, dan temen ini 100 juta, jadi bertiga ini total 540 juta, selain kita juga ada korban lainnya itu totalnya 300 orang lebih,” ungkapnya.

Devi mengaku mengenal pelaku melalui sosial media, dan ditawarkan untuk ikut arisan online dan investasi, namun hingga saat ini uang yang harusnya diterima dirinya semakin tak jelas lantaran terduga pelaku yang merupakan menghilang.

“Kenal dari sosmed aja, sudah datangi ke rumahnya juga sudah gak ada, gak ada jawaban sampai sekarang sudah kabur, sosmednya juga sudah ditutup sekarang,” kata dia. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait