BERITACIKARANG.COM, KEDUNGWARINGIN – Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, akhirnya angkat bicara terkait kasus dugaan perselingkuhan yang melibatkan salah satu Direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan seorang anggota DPRD Kabupaten Bekasi.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi itu menegaskan bahwa persoalan ini merupakan urusan pribadi para pihak yang terlibat. Meski demikian, dirinya menyadari bahwa kasus ini menyentuh dua institusi penting yang berada di bawah pengawasannya.
“Ini ada dua ranah yang berkaitan langsung dengan saya. Satu di pemerintah karena BUMD, satu lagi di partai karena yang bersangkutan kader DPC PDI Perjuangan,” kata dia, Senin (21/06).
BACA: Direksi BUMD dan Anggota Dewan Terlibat Perselingkuhan, Dugaan Skandal Dibeberkan Sang Mertua
Ade menyebutkan bahwa penyelesaian secara kekeluargaan atau mediasi menjadi opsi utama. Namun, ia juga menegaskan bahwa jika persoalan ini berlanjut ke proses ajudikasi, maka pihaknya akan menghormati proses tersebut.
“Kalau masuk ke ajudikasi, apalagi dua-duanya saling lapor, ya kita tunggu saja hasilnya. Kalau terbukti, ya harus berhenti. Pejabat BUMD dicopot, anggota DPRD juga begitu,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa sebagai pejabat publik, tanggung jawab moral harus dijaga dengan baik. Menurutnya, skandal semacam ini dapat mencoreng nama baik institusi yang diwakili. “Saya berharap ini jadi pembelajaran. Jangan karena urusan pribadi mencoreng nama baik lembaga. Kita semua mesti jaga etika, jaga amanah,” katanya.
Ade juga mengajak masyarakat untuk tidak menjadikan kasus ini sebagai bahan gosip semata, melainkan sebagai pelajaran berharga bagi semua pihak. Ia menekankan bahwa jabatan merupakan amanah yang harus dijaga dengan baik. “Jabatan itu amanah. Kalau sudah diingatkan, tapi tetap nekat, ya silakan tanggung sendiri akibatnya,” pungkasnya. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
