BERITACIKARANG.COM, CIKARANG SELATAN – Warga menilai peningkatkan Jalan Cibarusah Mekamukti yang kini bernama Jalan KH. Raden Ma’mun Nawawi masih banyak kekurangan. Salah satunya lantaran tidak selesainya pembangunan saluran air atau drainase di RT 002, Kampung Kebon Kopi, Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan.
Arif (55) warga Desa Sukadami mengaku sangat berterima kasih kepada Provinsi Jawa barat yang telah membuat saluran air beberapa bulan yang lalu di ruas Jalan KH. Raden Ma’mun Nawawi. Meski pembangunannya baru sebagian.
“Waktu itu memang pada saat hujan deras air meluap ke permukiman warga sehingga menyebabkan terjadinya genangan air. Karena tidak adanya saluran air. Alhamdulillah tidak lama kemudian dibuatkan lah saluran air menggunakan alat berat (Beko,red),” kata dia, Sabtu (14/01).
Meski sudah ada saluran air, Arif mengaku masih kecewa lantaran pembuatannya di duga hanya sebatas jadi. Panjang saluran air itu kurang lebih 80 meter.
“Saya senang, tapi saya juga kecewa karena pembangunannya kaya asal-asalan. Dari 80 meter ini sebagian ada yang sudah dirapihkan sebagian belum. Kenapa kok ini pembangunan hanya separuh-separuh,” keluhnya.
Warga lainnya, Kusnadi (50) merasa kaget dengan banyaknya sodetan di sepanjang jalan Jalan KH. Raden Ma’mun Nawawi yang baru dibangun oleh Pemerintah Provinisi Jawa Barat ini.
“Aneh aja, ko ini sodetannya banyak sekali. Harusnya sodetan itu hanya ada di titik-titik krusial saja dan yang saya tahu untuk membuat sodetan ini juga harus berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Sukadami, H.M Kunang mengaku sangat berterima kasih kepada Provinsi Jawa Barat yang sudah merealisasikan peningkatkan Jalan KH. Raden Ma’mun Nawawi itu.
“Saya sebagai pemerintah Desa Sukadami sangat senang dengan dibangunnya jalan ini, meski masih banyak kekurangan,” kata Abah Kuang, sapaan akrabnya.
Menurutnya, peningkatakan ruas jalan yang sebelumnya juga dikenal dengan nama Jalan Cikarang Cibarusah itu sangat dinantikan warga, khususnya yang biasa melintas di jalur ini. Karena volume kendaraan yang melintas sangat tinggi apalagi di jam kerja dan pulang kerja.
“Saya berharap pelaksana pembangunan jalan ini tidak membangun jalan asal jadi baik jalannya, maupun saluran airnya. Kualitas beton juga harus bagus, yang berkualitas dan harus sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB,red) yang sudah disepakati bersama,” tandasnya. (dim)