BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mendorong agar pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) di Kabupaten Bekasi dapat sepenuhnya bertarnsformasi secara digital. Hal ini bertujuan agar masyarkat semakin mudah mendapatkan pelayanan publik di era disrupsi digital yang saat ini terus berkembang.
BACA: DPRD Dorong Pemkab Bekasi Maksimalkan Layanan Online Adminduk
“Memang layanan sekarang masih banyak yang masih berbasis offline, baik datang ke loket maupun door to door. Itu harus kita lakukan karena memang masih ada masyarakat yang belum bisa mengakses secara digital,” kata Dani Ramdan usai menghadiri rapat kerja pelayanan administrasi kependudukan di Kabupaten Bekasi, Rabu (27/12).
Namun demikian, Dani meyakini transformasi digital merupakan sebuah keniscayaan, termasuk pengembangan sistem teknologi informasi yang adaptif terhadap tuntutan masyarakat saat ini, yang secara demografi didominasi generasi Y dan Z.
“Maka kita akan dorong, sedikit demi sedikit walaupun sekarang sudah ada juga layanan yang memanfaatkan akses digital itu meski masih ada kombinasi-kombinasi offline sampai nanti 100 persen online kalau dimungkinkan, agar masyarakat lebih mudah mendapatkan pelayanan. Jadi prinsipnya masyarakat tidak harus keluar rumah tetapi layanan adminduk selesai,” kata dia.
Pihaknya pun telah mengintstruksikan perangkat daerah terkait untuk memprioritaskan pengembangan layanan publik berbasis digital yang dapat dimanfaatkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
“Karena ini layanan dasar sehingga harus menjadi prioritas. Karena kalau kita nggak punya KTP, nggak punya KK, nggak punya akta, kita nggak bisa apa-apa sehingga ini harus dipenuhi. Disisi lain, kesiapan mereka (Disdukcapil) untuk bertransfromasi digital juga mungkin sudah sangat siap,” kata dia.
Melalui upaya ini, diharapkan masyarakat semakin dimudahkan untuk mendapatkan pelayanan dan Indeks Kepuasan Masyarakat setiap tahunnya dapat terus meningkat. “Tetapi memang dengan karakteristik masyarakat di Kabupaten Bekasi yang beragam juga dibutuhkan upaya atau inovasi lain, termasuk stamina karena satu layanan kita mungkin belum bisa langsung diterima. Jadi tidak bisa hanya satu jenis, satu pola, satu metode, tetapi harus melalui berbagai pendekatan, berbagai inovasi dan itu akan kita evaluasi dan diperbaiki. Ini yang kita lakukan dari waktu ke waktu,” kata dia. (dim)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS