BERITACIKARANG.COM, CIBITUNG – Bencana alam berupa gempa bumi berkekuatan 7.0 Skala Ritcher (SR) yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu 05 Agustus 2018 lalu menggugah rasa empati banyak pihak. Salah satunya siswa-siswi SMP Negeri 01 Cibitung dengan melakukan sholat ghaib bersama dewan guru.
Salah seorang pelajar, Amir Yadi Solihin (14) mengatakan gempa yang terjadi di Lombok menggerakan hati para pelajar dan dewan guru untuk melaksanakan melakukan sholat ghaib. Dia berharap agar korban meninggal dunia mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
“Kita juga berdoa agar korban luka segera diberikan kesembuhan supaya bisa beraktivitas kembali,” kata Amir, Kamis (09/08).
Amir mengatakan, para pelajar dan guru juga bermunajat dan melantunkan shalawat nabi agar kondisi Lombok segera kembali kondusif serta gempa susulan tidak terjadi kembali. Dia mengaku prihatin dengan kejadian tersebut, apalagi korban gempa bumi berkekuatan 7 SR ini menelan korban dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa.
“Nggak bisa dibayangkan kalau ada orangtua yang meninggal dunia, sementara anaknya masih hidup. Sungguh kasihan sekali, kami berharap agar Allah memberikan jalan terbaik bagi mereka,” ujarnya.
Salah seorang guru, Wartono mengatakan, sekolah sangat mendukung keinginan para pelajar dalam melaksanakan salat ghaib, sehingga sekolah memfasilitasinya. Selain mendapat ridho dari Allah SWT, kata dia, salat ghaib juga memberikan nilai positif bagi para pelajar dari sisi kemanusiaan.
“Lewat salat ini pelajar menjadi peduli terhadap sesama manusia, terutama korban bencana alam,” kata Wartono.
Berdasarkan pendataannya, ada sekitar 500 pelajar dari kelas VII sampai IX yang mengikuti salat ini. Tidak hanya berdoa, pihak sekolah juga mengumpulkan donasi yang bakal dikirimkan ke korban bencana alam Lombok.
“Semoga donasi yang kita berikan dapat meringankan beban saudara kita yang terkena musibah di Lombok,” ujarnya. (BC)