Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Minta ‘Semedi’ Jadi Program Unggulan Bupati Neneng

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arief Fakhrullah saat berdialog dengan salah seorang warga perihal pelayanan pembuatan dokumen kependudukan di kantor Disdukcapil Kabupaten Bekasi, Rabu (24/05) sore.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arief Fakhrullah menyambangi kantor Disdukcapil Kabupaten Bekasi. Ia menjelaskan bahwa kedatangannya adalah untuk memastikan pelayanan kependudukan dan catatan sipil di seluruh Indonesia, khususnya di Kabupaten Bekasi berjalan dengan baik.

Dijelaskan Zudan, dari hasil kunjungannya diketahui dokumen kependudukan yang paling banyak diminta oleh masyarakat adalah Kartu Keluarga (KK). “Karena semua orang kan saat akan membuat KTP harus dengan KK, membuat Akta Kematian dan Kelahiran juga dengan KK, termasuk Surat Pindah juga harus merubah KK,” ucapnya, Rabu (24/05) sore.

Bacaan Lainnya

Untuk itu, ia pun menyempatkan diri untuk membriefing para petugas agar bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik, khususnya bagaimana membuat KK dengan akurat termasuk mencermati Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Disinggung tentang ketersediaan blangko KTP Elektronik, ia menyatakan bahwa Disdukcapil Kabupaten Bekasi saat ini masih memiliki stok sebanyak 15 ribu keping.

“Untuk itu kami meminta agar masyarakat yang sudah melakukan perekaman dan memiliki Suket (Surat Keterangan-red) sebelum bulan November 2016 lalu segera melakukan pencetakan blangko dengan mendatangi kecamatan-kecamatan untuk verifikasi data,” kata dia.

Ia pun mengaku telah menginstruksikan Kepala Disdukcapil Kabupaten Bekasi, Ali Syahbana untuk segera mengambil blangko sebelum ketersediaan blangko di Kabupaten Bekasi habis.

“Sehingga kedepannya, diharapkan tidak ada lagi kekosongan blangko di setiap daerah karena saat ini dipusat juga masih menyediakan satu juta keping dan diperkirakan habis satu atau dua bulan kedepan dan nanti baru akan kita proses lagi,” kata dia.

Dirjen Dukcapil, lanjut Zudan, mendorong agar Kabupaten Bekasi dibawah kepemimpinan Neneng Hasanah Yasin kedepannya dapat menerapkan program Sehari Mesti Jadi atau yang disingkat Semedi.

“Jadi nanti membuat Akta Kelahiran, Akta Kematian, Kartu Keluarga dan lain sebagainya jangan lagi 14 sehari. Saya ingin dorong ke Bu Neneng agar bisa dijadikan sebagai program unggulan di 5 tahun kedepan agar semua dokumen yang disurus disini (Disdukcapil-red) diupayakan dapat menjadi Semedi, Sehari Mesti Jadi,” ucapnya.

“Terkecuali untuk KTP Elektronik karena saat ini sedang kita upayakan. Kalo Akta Kematian, Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga itu kan tidak tergantung jaringan sehingga bisa langsung jadi. Nah mudah-mudahan bisa jadi program unggulan Bu Neneng,” imbuhnya.

Menurut dia, dengan kondisi pelayanan di Disdukcapil Kabupaten Bekasi saat ini, hal itu bisa terwujud. “Hanya saja memang perlu penambahan SDM sedikit karena penduduknya disini kan banyak sehingga perlu ditambah,” kata Zuldan.

Kaitan dengan fasilitas pendukung pelayanan, Zuldan menyarankan agar ruang tunggu dibuat lebih nyaman dan sedikit lebih sejuk. “Apalagi kalo setiap pengunjung yang datang minimal diberi air mineral atau diberi permen dan lain sebagainya. Itu akan lebih bagus lagi,” tandasnya. (BC)

Pos terkait