BERITACIKARANNG.COM, TAMBUN SELATAN – Sejumlah persoalan timbul di hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online tingkat SMA dan SMK di Kabupaten Bekasi Tahun Ajaran 2016/2017. Ratusan orang tua siswa mengepung Kantor Kecamatan Tambun Selatan, Senin (28/06).
Badriah (48) warga perumahan Graha Pesona, Desa Sumber Jaya saat ditemui di kantor Kecamatan Tambun Selatan, mengaku kecewa dan protes karena Nomer Induk Kependudukan (NIK) dalam Kartu Keluarga (KK) miliknya tidak bisa diakses saat mendaftarkan anaknya di wesbite PPDB Online.
“Kalau tidak salah, tahun lalu masalahnya juga seperti ini. Kalau memang tidak siap nggak usah pake online-online segala,” ucapnya dengan nada kesal.
Hal senada juga diutarakan Muhidin (36) yang mengaku ditolak saat mendaftar di sekolah tujuan karena Nomor Induk Kependudukan (NIK) anaknya tidak muncul di sistem online. Ia dan ratusan warga lainnya pun menuding jika selama ini tidak pernah ada koordinasi antara Dinas Kependudukan dan Dinas Pendidikan untuk pelaksanaan PPDB Online.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi dari fraksi Gerindra, Daris sangat menyayangkan kejadian itu mengingat bukan yang pertama kalinya dialami para orang tua siswa yang mendaftarkan anaknya lewat PPDB Online. “Jika memang kejadian tahun lalu terulang kembali, kenapa PPDB Online itu harus dipaksakan. Kan ujung-ujungnya yang disusahkan rakyat lagi,” katanya.
Selain permasalahan pada ketidaksinkronan NIK, Daris juga menemukan adanya dugaan permainan calo pada PPDB Online Kabupaten Bekasi. Hal ini diungkapkannya lantaran adanya informasi adanya perbedaan kuota pada pagi dan siangnya, di beberapa sekolah di Kecamatan Tambun Selatan.
“Kita akan tetap lakukan pengawasan untuk mencegah kerugian. Saya himbau, NIK orang tua siswa yang sudah sinkron dengan KK tetap mendaftarkan anaknya. Persolannya masuk tidak masuknya, belakangan dulu. Nanti kita cari solusinya,” katanya. (DB)