“KB pria itu memotong saluran sperma, tapi tetap ereksi. Beda dengan kebiri. Kalau kebiri itu diputus saluran dibatangnya atau gland prostat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, KB pria ini sangat bermanfaat bagi upaya pengendalian penduduk. Selain KB yang dilakukan terhadap perempuan.
KB pria bisa digunakan ketika perempuannya mengalami sakit yang membuat tidak bisa dilakukan KB.
“Atau ada juga istrinya tidak sakit dalam keadaan sehat, tapi ada pertimbangan lain dan anaknya sudah lebih dari 2 itu juga lakukan KB pria,” jelasnya.
Berdasarkan data pada 2020 dari target 30 hanya tercapai 5. Pada tahun 2021 target 15 hanya tercapai 4. Kemudian, tahun 2022 target 5 dan hanya tercapai 2 saja.