BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Penjualan bendera menjelang HUT RI 2021 menurun drastis. Terlebih dengan adanya kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Jauhari (47), salah seorang pedagang bendera keliling di Cikarang Utara bercerita bahwa sepanjang Bulan Agustus yang menjadi bulan momentum kemerdekaan penjualannya anjlok hingga 80 persen.
“Sebelum Corona mah rame, saya tiap tahun jualan ke Cikarang. Pasti habis, tapi kondisi sekarang pembeli jarang,” katanya, Senin (16/08).
Sejak awal Agustus 2021, pedagang asal Cirebon ini mengaku sudah berkeliling ke hampir setiap wilayah di Cikarang. “Bendera saya beli juga, terus saya keliling,” tuturnya.
Untuk harga jualannya sendiri, Jauhari menjelaskan, untuk bendera umbul-umbul Rp 25 ribu satu. Sedangkan, bendera merah putih berukuran besar Rp 35 ribu. Yang pasti, beda ukuran berbeda pula harganya.
“Kalo keuntungannya tergantung dari banyaknya yang laku. Kalau musim pandemi sekarang ini, balik modal aja udah alhamdulillah. Kalau dulu, saya bisa dapet Rp 5 Juta tiap bulan Agustus,” curhatnya.
Senada dikatakan Yanto (27), pedagang bendera di wilayah Kedungwaringin. Dia mengatakan bahwa sejak awal Agustus hingga saat ini, penurunan omset penjualannya berkisar 60 hingga 80 persen. Menurut Yanto, di Bulan Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ini, semua pedagang bendera mengeluhkan permasalahan yang sama.
“Mudah-mudahan tahun yang akan datang lebih baik. Covid-19 beres, perekonomian pulih, mudah-mudahan yah. Mungkin masalah keuangan ada yang mulai menghemat, jadi masang juga yang bekas-bekas gitu, gak ada yang masang baru,” ungkap Yanto.
Ahmad (27) warga Kedungwaringin menyebut, dirinya memasang bendera yang lama. Menurutnya, saat ini, dirinya lebih mementingkan kebutuhan perut, dibanding membeli bendera yang baru.
“Bendera di rumah masih pake yang lama, nggak beli baru. Kalo sekarang-sekarang mah, kalo punya uang mending dipake buat beli makan atau (kebutuhan lain) yang lebih penting dulu dah,” kata dia. (BC)