BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Kasus pencurian dengan pemberatan (curat) dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) menjadi dua kasus kejahatan yang sering terjadi di Kabupaten Bekasi sepanjang tahun 2018.
BACA: Sepanjang 2018, Kasus Narkoba di Kabupaten Bekasi Meningkat
Kepala Kepolisian Resort Metro Bekasi, Kombes Pol Candra Sukma Kumara menjelaskan berdasarkan laporan yang masuk, di tahun 2018 ini ada 87 kasus curat yang ditangani pihaknya dan berhasil selesaikan seluruhnya.
“Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 30% dibandingkan dengan tahun 2017 lalu yang berjumlah 126 kasus,” kata Kombes Pol Candra Sukma Kumara saat gelar perkara akhir tahun, Senin (31/12).
Sementara untuk kasus curanmor ada 59 kasus. Angka ini mengalami penurunan sebesar 42% dibanding dengan tahun 2017 yang berjumlah 102 kasus. “Yang berhasil diselesaikan sebanyak 47 kasus atau sebesar 39%,” ungkapnya.
Kemudian kasus penganiayaan dengan pemberatan (anirat) tercatat sebanyak 33 kasus, mengalami kenaikan 32% dibanding tahun 2017 yakni 25 kasus dan berhasil diselesaikan seluruhnya.
Lalu disusul pencurian dengan kekerasan (curas) sebanyak 27 kasus yang mengalami penurunan sebesar 42% dibanding tahun 2017 yakni 38 kasus dengan penyelesaian sebanyak 26 kasus atau sebesar 95%.
“Sementara kasus pemerkosaan, terjadi sebanyak 5 kasus dan mengalami kenaikan 150% dibanding dengan tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 2 kasus,” kata dia.
Selanjutnya kasus pembunuhan sebanyak 4 kasus yang mengalami penurunan dibanding tahun 2017 yakni 5 kasus serta kasus perjudian sebanyak 3 kasus yang mengalami penurunan sebesar 25% dibanding tahun 2017 yakni 4 kasus.
“Untuk kasus pembunuhan yang berhasil diselesaikan sebananyak 8 kasus sementara perjudian sebanyak 2 kasus,” ungkapnya.
Sementara untuk kasus korupsi sebanyak 2 kasus, mengalami kenaikan 100% dibanding tahun sebelumnya yakni 1 kasus, disusul kasus Cyber Crime sebanyak 2 kasus, mengalami kenaikan 200% dibanding tahun sebelumnya yakni 0 kasus.
Pihaknya menyatakan kepolisian akan terus menekan angka kriminalitas di wilayah hukumnya sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kabupaten Bekasi. “Tentu saja peran serta semua pihak dibutuhkan untuk menekan angka ini,” tutupnya. (BC)