BERITACIKARANG.COM, CIKARANG SELATAN – Pemerintah Kecamatan Cikarang Selatan mengajak pihak pengelola Kawasan EJIP untuk ikut berkolaborasi dalam mengantisipasi dan menangani longsor yang terjadi di Kampung Cicadas RT 06 RW 03, Desa Sukaresmi.
Camat Cikarang Selatan, Muhammad Said menjelaskan sejak bencana longsor yang terjadi pada 3 tahun silam, warga yang terdampak masih khawatir dengan adanya longsor susulan. Terlebih, hingga saat ini belum ada upaya antisipasi maupun penanganan yang dilakukan pihak-pihak terkait di lokasi tersebut.
BACA: Belasan Rumah dan Kontrakan di Cikarang Selatan Rusak Akibat Tanah Amblas
“Saya berani mengatakan salah satu penyebab utama terjadi pergerakan tanah di lokasi itu karena keberadaan saluran air melewati gorong-gorong yang dibuat oleh pengelola kawasan. Yang namanaya air, itu sudah sunatullah mencari rongga-rongga dan kalau tidak mendapat jalan akan mencari sendiri hingga akhirnya terjadilah gerusan-gerusan, pergeseran tanah saat musim penghujan,” kata Muhammad Said, Senin (29/07).
Oleh karenanya, pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi itu berharap pengelola Kawasan EJIP mau berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam mengantisipasi dan menangani bencana longsor di lokasi tersebut.
“Karena sampai saat ini tidak ada, tidak jelas siapa yang mengantisipasi dan siapa yang menangani. Sesuai kewenangan, kita akan fasilitasi antara pengelola kawasan dan instansi terkait agar duduk bersama untuk win-win solution. Dimana tanggaung jawab pemerintah daerah dan dimana tanggung jawab pengelola kawasan. Ini tidak boleh dibiarkan karena ini menyangkut keselamatan harta dan jiwa manusia,” katanya.
Kepala Dusun II, Desa Sukaresmi, Mamat mengatakan sejumlah warga khawatir dengan adanya longsor susulan pasca bencana yang terjadi pada tanggal 18 April 2021 silam. ”Sejak tahun 2021 katanya akan ada bantuan infrastruktur. Setidaknya agar kami tidak dihantui rasa takut tempat tinggal kami ada longsor karena saat ini saja sudah ada lahan kami yang retak-retak,” kata dia.
Mamat menuturkan, pihaknya tidak memungkiri adanya bantuan. Hanya saja hingga saat ini belum ada bantuan berbentuk infrastruktur. Melainkan hanya bantuan sosial. “Yang kami inginkan adalah bantuan pondasi seperti turap atau tanggul sehingga tanah dan rumah kami terjaga dari longsor,” kata dia. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS