BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Badan Penanggulangan Bencara Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). Tujuannya agar warga desa setempat memiliki persiapan jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam seperti bencana banjir, tanah longsor, kekeringan ataupun banjir rob.
“Ini program BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana-red). Dan di kami sudah ada empat Desa Tanguh Bencana yang dibentuk di tahun 2017 lalu. Desa Tangguh Bencana ini dibentuk di desa yang sering, pernah atau rawan bencana baik banjir, longsor, kekeringan ataupun banjir rob,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Aspuri Kamis (18/01) pagi.
Adapun empat Desa Tangguh Bencana yang sudah dibentuk antara lain Desa Ridogalih Kecamatan Cibarusah, Desa Karangasih Kecamatan Cikarang Utara, Desa Pantai Bakti Kecamatan Muaragembong dan Desa Babelan Kota Kecamatan Babelan.
Untuk tahun 2018, pihaknya pun mengaku akan kembali membentuk Desa Tangguh Bencana di empat desa lainnya. “Tahun ini kami tambah lagi empat desa lagi. Untuk desanya sedang kita petakan mana yang sesuai dengan parameter atau syarat minimal dalam pembentukan desa tangguh bencana sesuai Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012,” ucapnya.
Aspuri mengatakan warga di Desa Tangguh Bencana nantinya diharapkan mampu menanggulangi bencana secara mandiri dan memiliki kesiapsiagaan bencana.
“Dengan adanya Desa Tangguh Bencana ini, desa bisa memahami ancaman dan resiko bencana serta bagaimana me-manage risiko itu. Warga Desa Tangguh Bencana juga diharapkan bisa membantu desa lain yang terkena bencana,” kata dia.
Ia berharap pembentukan Desa Tangguh Bencana mendapat dukungan dari masyarakat serta pihak-pihak pemangku kebijakan dan stakeholder lainnya, khususnya dari kalangan dunia industri di Kabupaten Bekasi . (BC)