BERITACIKARANG.COM, BABELAN – Puluhan ibu rumah tangga di Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi mendatangi kantor Kepala Desa setempat. Mereka mengeluhkan tentang kesulitannya membayar angsuran di lembaga keuangan mikro “Bank Emok”
“Kami benar-benar sudah tidak sanggup lagi, pendapatan keluarga kami menurun drastis. Kalau bisa, tolong angsuran ini ditutup,” kata Siti (46) salah seorang ibu rumah tangga, Rabu (08/01).
BACA: Emak-emak Pelaku Usaha Mikro Diajak Hindari Bank Emok dan Pinjol saat Butuh Modal
Siti dan puluhan ibu rumah tangga lainnya, berharap Pemerintah Desa setempat dapat membantu memberikan solusi atas keluhan mereka.
Sementara Kepala Desa Kedung Pengawas,Nasarudin menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menemukan solusi terbaik dan mengingatkan agar masyarakat berhati-hati sebelum meminjam dari lembaga keuangan tertentu.
“Kami akan mencoba memediasi dengan pihak pemberi pinjaman untuk mencari jalan tengah. Kami memahami beban yang dirasakan oleh warga, terutama dalam situasi ekonomi yang sulit seperti sekarang ini, “jelasnya.
Diketahui, Bank Emok sendiri dikenal sebagai salah satu bentuk lembaga keuangan mikro yang memberikan pinjaman dengan bunga layaknya rentenir. Bedanya, Bank Emok hanya akan meminjamkan uang dalam bentuk kelompok dan tidak per orangan.
Setiap satu kelompok terdiri dari 10 orang atau lebih. Setelah kelompok terbentuk, uang akan diserahkan. Uang tersebut nantinya dibagikan oleh kelompok tersebut sesuai dengan kebutuhan yang akan dipinjam.
Meskipun membantu akses dana cepat dengan persyaratan mudah, Bank Emok dapat menyebabkan masalah sosial. Seperti meningkatnya konsumtif maupun konflik khususnya ketika individu gagal membayar cicilan. Sebab jika salah satu tak bisa membayar, maka cicilan akan dibebankan pada kelompok tersebut alias tanggung renteng. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS