Biaya Kontrak Rumah, Daging Ayam Hingga Hingga Rokok Jadi Penyumbang Inflasi di Kabupaten Bekasi

Biaya Kontrak Rumah, Daging Ayam Hingga Hingga Rokok Jadi Penyumbang Inflasi di Kabupaten Bekasi
Biaya Kontrak Rumah, Daging Ayam Hingga Hingga Rokok Jadi Penyumbang Inflasi di Kabupaten Bekasi

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  – Pemerintah Kabupaten Bekasi berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi masyarakat agar terus terjaga dari inflasi. Terlebih, Pemerintah Kabupaten Bekasi pada tahun ini mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Pusat sebagai Kabupaten/Kota yang berhasil mengendalikan inflasi dengan baik.

BACA: Sukses Tekan Laju Inflasi, Kabupaten Bekasi Terima ‘Bonus’ Rp10 Miliar

Bacaan Lainnya

Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi, Muhamad Ridwan mengatakan perbandingan indeks harga barang dan jasa di daerahnya berdasarkan Month on Month (MoM)  pada bulan Juni 2023 adalah sebesar 0,22 persen. Sementara itu year to date (YtD) sebesar 1,8 persen dan year to year (YoY) sebesar 4,3 persen.

“Kelompok penyumbang inflasi di bulan Juni 2023 dipengaruhi dari kelompok rumah kontrak, daging ayam ras, telur ayam ras, rokok, jeruk, bawang putih, ketimun dan ayam goreng,” ungkapnya.

Kedati demikian, inflasi di bulan Juni 2023 tidak terlalu tinggi karena diredam oleh adanya deflasi pada kelompok bensin, bawang merah, cabai merah, melon, perhiasan emas, tomat, jengkol, papaya, minyak goreng dan air kemasan.

“Yang menjadi faktor pendukung dan penghamabat terjadinya inflasi dipengaruhi faktor penyesuasaian harga akibat perubahan permintaan dan penawaran serta situasi Idul Adha dan liburan sekolah,” kata dia.

Dirinya berharap Perangkat Daerah yang menjadi leading sektor dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Bekasi dapat terus bersinergi atau berkolaborasi dalam rangka pengendalian inflasi daerah.

“Mudah-mudahan semua perangkat daerah yang terlibat dapat berkolaborasi lagi dengan baik dalam pengendalian inflasi daerah di Kabupaten Bekasi,” tandasnya.

BACA: Pemkab Bekasi Teken Kerja Sama Pengendalian Inflasi Pangan Antar Daerah

Sebelumnya, dinilai berhasil menekan angka inflasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi menerima penghargaan berupa insentif fiskal sebesar 10.015.718.000 rupiah dari Kementerian Dalam Negeri RI dan Kementerian Keuangan RI.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan penghargaan tersebut diterima atas kerja keras dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bekasi yang telah bekerja lintas sektoral untuk menekan angka inflasi.

Cara yang dilakukannya adalah dengan terus memastikan Kabupaten Bekasi memiliki ketersediaan bahan pokok, menjaga stabilitas harga agar tetap terjangkau, memastikan pendistribusiannya terjaga, dan masyarakat miskin dapat terbantu melalui program perlindungan sosial.

“Ini tidak lepas dari upaya TPID Kabupaten Bekasi yang bekerja lintas sektoral untuk terus memastikan ketersediaan bahan pokok selalu aman, stabilitas harga terjangkau, pendistribusian terjaga, dan bagaimana program-program kita kepada masyarakat miskin tetap terbantu,” kata Dani, usai menerima penghargaan dalam acara Penyerahan Insentif Fiskal Kinerja Tahun Berjalan untuk Kategori Kinerja Dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah Periode I, Senin (31/07).

Sesuai arahan Menteri Dalam Negeri RI, dana tersebut nantinya akan digunakan untuk berbagai program yang terkait langsung dengan pengendalian inflasi daerah. Salah satu yang akan difokuskan adalah program padat karya mulai pertengahan tahun sampai akhir tahun ini.

“Sesuai arahan Pak Menteri, dana ini harus digunakan untuk program-program yang terkait langsung dengan pengendalian inflasi. Jadi rencananya akan diarahkan ke padat karya,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan dalam program padat karya seperti pengendalian banjir, pembersihan drainase dan saluran air, akan memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat yang tidak bekerja. Di sisi lain, melalui program tersebut juga akan berdampak positif bagi perbaikan lingkungan dan infrastruktur terutama menjelang musim penghujan.

“Karena padat karya kita akan ada dua manfaat, pertama bisa memberikan pendapatan bagi masyarakat yang tidak bekerja, kedua sambil perbaikan infrastruktur menghadapi musim hujan,” ungkapnya. (dim)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait