Belajar dari Muhammad Fajri, Kenali Resiko dan Penyebab Obesitas

Ilustrasi : Kasus obesitas yang dialami Muhammad Fajri bukan kali pertama terjadi. Sejumlah kasus serupa juga pernah terjadi di Kabupaten Bekasi, salah satunya Rafka Adiputra.
Ilustrasi : Kasus obesitas yang dialami Muhammad Fajri bukan kali pertama terjadi. Sejumlah kasus serupa juga pernah terjadi di Kabupaten Bekasi, salah satunya Rafka Adiputra.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  – Baru-baru ini, Muhammad Fajri menjadi perbincangan karena mengalami obesitas dengan bobot mencapai 300 kilogram.

Pemuda 27 tahun yang sempat dirawat di ruang khusus di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta itu terkonfirmasi telah meninggal dunia pada Kamis (22/06) dinihari sekira pukul 01.25 WIB.

Bacaan Lainnya

BACA: Rafka Adiputra, Putus Sekolah Karena Obesitas

Berkaca dari kasus obesitas yang dialami Muhammad Fajri, apa faktor risiko dan penyebab seseorang kelebihan berat badan?

Mengutip penjelasan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementrian Kesehatan, mengatur pola makan merupakan faktor paling penting yang harus diperhatikan oleh seseorang untuk menghindari obesitas.

“Mengatur pola makan yang dimaksud adalah dengan memperhatikan kandungan gizi dan juga jumlah asupan yang masuk, sehingga kalori dalam tubuh tidak menumpuk dan menyebabkan tubuh memiliki timbunan lemak yang tidak sehat,”  seperti dikutip situs promkes.kemkes.go.id, Kamis (22/06).

Dijelaskan, pola makan yang buruk dan berlebihan dapat menyebabkan tubuh menjadi obesitas. Beberapa pola makan yang dapat menjadi penyebab obesitas pada seseorang, diantaranya adalah banyak mengkonsumsi makanan gorengan, berlemak dan manis.Kemudian makan dalam jumlah yang banyak dan dalam jangka waktu yang singkat, kurang makan sayur dan buah, makan berlebihan atau dalam porsi yang besar dan sering ngemil.

Oleh karenanya, masyarakat diimbau untuk tetap terapkan perilaku hidup sehat dengan menjaga pola makan gizi seimbang dan rutin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari bahaya obesitas.

“Segera lakukan konsultasi ke fasilitas pelayanan kesehatan atau nutrisionis apabila membutuhkan bantuan dalam proses diet, agar diet yang dilakukan tetap sehat dan tidak berefek buruk pada tubuh,” tulisnya.

Obesitas di Kabupaten Bekasi

Kasus obesitas yang dialami Muhammad Fajri bukan kali pertama terjadi. Sejumlah kasus serupa juga pernah terjadi di Kabupaten Bekasi, salah satunya dialami Rafka Adiputra.

Warga Kampung Blendung, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan ini mengalami kelebihan berat badan atau obesitas meski baru berusia 11 tahun.

Rafka Adiputra yang mempunyai bobot 115 kg ini meninggal dunia di RSUD Kabupaten Bekasi pada Minggu 20 Maret 2022 lalu.

Ibu Rafka, Punih (50) mengatakan saat dilahirkan, anaknya telah memiliki berat 4,2 kilogram. Seiring berjalanan waktu, pertumbuhan Rafka malah mengalami penyusutan

“Pas awal lahir beratnya 4,2 kilogram. Usia tiga bulan turun, malah jadi 1,5 kilogram, terus saya kontrol ke puskesmas,” kata Putih, Sabtu (12/03).

Puskesmas kemudian memberikan susu formula dengan maksud menaikan berat badan Rafka yang dinilai kekurangan gizi. Setelah mengonsumsi susu, berat badan Rafka mengalami kenaikan yang signifikan.

“Setelah susunya di minum, umur dua tahun jadi 12 kilogram. Terus saya berhentiin susunya karena sudah normal berat badannya,” ujarnya.

Namun setelah Putih menghentikan anaknya mengonsumsi susu, nafsu makan Rafka semakin meningkat. Untuk mengalihkan perhatiannya yang kala itu ketagihan susu, orang tuanya memberikan berbagai macam Rafka jajanan.

Ayah Rafka, Samin (49) mengungkapkan keinginan Rafka mengunyah makanan sangat sulit untuk tak dipenuhi. Apabila tak dituruti, Rafka kecil kerap menangis sehingga ia terpaksa menuruti kemauannya.

“Ya kalau enggak dibeliin jajanan nangis. Apa aja dimakan, kebanyakan jajanan,” kata Samin.

Ada pun jenis makanan yang dimakan Rafka saat itu mulai dari mie instan, es, camilan serta makanan ringan lainnya. Hal itu dilakukannya berulang-ulang dalam sehari.

“Hobi jajan, yang dikonsumsi yaitu mie, es dan ciki, cemilan, makan mie bisa lima kali, lebih banyak es. Enggak berhenti-berhenti, lagi tidur juga makan aja maunya, sambil merem sambil ngunyah,” kata dia. (dim/ded)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait