BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Sejumlah kalangan mengkhawatirkan Kabupaten Bekasi dijadikan tempat pelarian Pekerja Seks Komersial (PSK) asal Kalijodo Jakarta Utara, menyusul penutupan kawasan lokalisasi tersebut oleh Pemprov DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Apalagi razia terhadap penyakit masyarakat di daerah ini kurang terdengar.
BACA : Jasa Prostitusi Online Mulai Marak di Cikarang
“Kita kan tidak pernah mendengar Pemkab Bekasi melakukan antisipasi, sehingga bisa jadi ada PSK dari Kalijodo,” kata Anto AXL, warga Villa Mutiara, Kecamatan Cikarang Selatan, Jum’at (03/02).
Semestinya, kata Anto, Pemkab Bekasi melakukan pengawasan dan menggelar razia secara rutin. Hal itu bukan hanya mendeteksi kemungkinan banyaknya PSK dari luar daerah masuk ke Kabupaten Bekasi, melainkan sekaligus mencegah maraknya penyakit sosial itu.
BACA : Anggota Dewan Soroti Persoalan Prostitusi di Kabupaten Bekasi
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Fatmah Hanum mengatakan sebagai daerah penyangga Ibu Kota, tidak menutup kemungkinan Kabupaten Bekasi menjadi lokasi tujuan PSK asal Kalijodo ataupun daerah-daerah lainnya.
“Sekarang praktik protitusi ini menyebar. Informasi yang didapat sudah banyak di Jalan Pantura, kemudian di Kalimalang sudah ada. Bahkan katanya banyak yang pindahan dari Kalijodo Jakarta juga ada,” kata Fatmah.
Sementara itu salah seorang PSK yang biasa mangkal di kawasan Kalimalang, membenarkan jika saat ini sejumlah PSK asal Kalijodo sudah masuk ke Kabupaten Bekasi. Kebanyakan mereka masih berusia muda dan tinggal di tempat kos.
“Memang sekarang terlihat banyak muka-muka baru. Enggak tahu dari mana. Katanya sih dari Kalijodo,” kata dia.
Menurutnya, banyaknya PSK yang pindah ke Kabupaten Bekasi, salah satunya disebabkan jarangnya ada razia. “Di sini kan jarang ada razia, kalaupun ada razia paling juga razia narkoba. Makanya banyak yang pindah ke Kabupaten Bekasi mungkin karena aman dan banyak konsumennya,” imbuhnya. (BC)