Banjir Terus Menerus, Warga Perumahan The Arthera Hill Minta Relokasi Hingga Buyback

Banjir kembali menggenangi Perumahan The Arthera Hill Ekstension di Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Luapan air dari Kali Cikarang merendam ratusan rumah, perabotan, dan memutus aktivitas warga di kawasan tersebut
Banjir kembali menggenangi Perumahan The Arthera Hill Ekstension di Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Luapan air dari Kali Cikarang merendam ratusan rumah, perabotan, dan memutus aktivitas warga di kawasan tersebut

BERITACIKARANG.COM, SERANG BARU – Banjir kembali menggenangi Perumahan The Arthera Hill Ekstension di Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Luapan air dari Kali Cikarang merendam ratusan rumah, perabotan, dan memutus aktivitas warga di kawasan tersebut. Kejadian ini menambah daftar panjang bencana banjir di perumahan tersebut, menjadikannya banjir keempat di tahun 2025 dan yang keenam sejak perumahan ini dihuni pada Agustus 2024.

Sebanyak 274 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir kali ini. Warga terpaksa mengungsi ke beberapa tempat darurat seperti rumah contoh, mushola, hingga tenda-tenda yang didirikan sementara. Ketua Paguyuban The Arthera Hill Ekstension, Gervirio Ezra Lolowang, mengungkapkan bahwa upaya mitigasi yang dilakukan oleh pihak pengembang tidak mampu mencegah banjir.

Bacaan Lainnya

“Upaya mitigasi sebetulnya sudah dilakukan oleh pihak pengembang tetapi ternyata tidak maksimal,” ujar Gervirio pada Selasa (08/07) siang.

BACA: Pengembang The Arthera Hill Percepat Upaya Mitigasi

Tanggul dan dinding pembatas yang sebelumnya dibangun dari panel-panel beton ternyata tidak mampu menahan debit air Kali Cikarang. Selain itu, mesin pompa yang disediakan untuk mengatasi genangan air juga mengalami kendala. Salah satu pompa tidak berfungsi, sementara pompa lainnya diketahui dipinjam oleh perumahan lain yang mengalami banjir.

“Sebenarnya pompa itu udah ada dua. Nah kejadian tadi malam, pompa itu hanya satu dan itupun tidak bisa digunakan. Yang satu lagi itu hilang, saya cari-cari info, ternyata pompa itu lagi dipinjam sama perumahan Nebraska yang lagi banjir juga. Itu masih satu developer,” jelasnya.

Akibat bencana yang berulang kali terjadi, warga berencana melayangkan surat kepada pihak Pengembang, Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Bekasi untuk meminta solusi konkret. Warga berharap adanya kebijakan relokasi atau buyback terhadap rumah mereka yang dianggap sudah tidak layak huni.

“Yang jelas pertama itu (rumah) kayaknya udah nggak berani dihuni lagi. Yang kedua mungkin kami akan bersurat ke Pengembang, Pemda dan DPRD. Tuntuntannya ada dua lah, ada kebijakan relokasi atau buyback,” tambah Gervirio.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pengembang, PT Prisma Inti Propertindo, belum memberikan tanggapan resmi terkait persoalan banjir yang terus berulang di kawasan tersebut. Warga berharap pihak terkait segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini agar tidak terus berlanjut. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait