BERITACIKARANG.COM, PEBAYURAN – Tanggul darurat yang dibangun di Kampung Babakan Banten Desa Sumberurip Kecamatan Pebayuran kembali amblas dan retak. Bahkan, amblas dan keretakan tanggulnya semakin parah hingga sepanjang 450 meter.
Akibatnya, warga sekitar kembali dihantui banjir besar akibat luapan Sungai Citarum yang sempat merendam wilayah tersebut dengan ketinggian mencapai dua meter pada 20 Februari 2021 silam.
BACA: Penanganan Banjir di Kabupaten Bekasi Masih Gunakan Skala Prioritas
Camat Pebayuran, Hanif berharap tanggul darurat ini segera diperbaiki karena beropotensi membahayakan warga sekitar. “Jadi bukan cuma retak, tetapi permukaannya juga sudah turun, menyusut (amblas). Kalau tadinya cuma 80 meter sekarang jadi 450 meter, jadi harus segera ini dibenerin,” ucapnya, Rabu (01/09).
Hanip mengatakan, kondisi ini telah dilaporkan ke BBWS Citarum. Informasi yang diterimanya, perbaikan tanggul darurat tersebut saat ini masih dalam proses tender atau lelang.
“Kami berharap secepatnya karena kan ini mau masuk musim hujan. Kan pembangunan tidak cepat, maka dari itu diharapkan dapat segera terealisasi,” tuturnya.
Selain tanggul di Kp. Babakan Banten, tambah Hanip, setidaknya ada 37 titik tanggul kritis lainnya di Pebayuran yang butuh perbaikan. Tanggul itu merupakan kesatuan dari Sungai Citarum yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.
“Tapi mungkin baru yang Babakan Banten (yang akan diperbaiki), sedangkan yang 37 titik lainnya belum,” ucap dia.
Sementara itu Kepala Desa Sumberurip, Jajang Sujai mengatakan untuk mengantisipasi kembali jebolnya tanggul tersebut pihaknya saat ini telah menyiapkan kebutuhan untuk mengurug tanggul yang kritis seperti karung, tanah dan bamboo.
“Persiapan karung sudah ada seribu, bamboo 500 batang dan tanah baru ada 4 mobil,” kata dia. (BC)