Banjir di Kabupaten Bekasi, BPBD Sedot Air di Wilayah yang Masih Tergenang

Proses penyedotan air menggunakan alat atau mesin pompa di Kp. Kp. Krangkeng RT 03/02 Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Jum'at (10/01).
Proses penyedotan air menggunakan alat atau mesin pompa di Kp. Kp. Krangkeng RT 03/02 Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Jum'at (10/01).

BERITACIKARANG.COM, BABELAN  – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi menyatakan banjir yang melanda Kabupaten Bekasi sejak tanggal 01 Januari 2020 lalu sudah mulai surut. Air yang menggenang di sejumlah titik disebut mulai berkurang.

“Beberapa titik yang sebelumnya terendam banjir saat ini sudah surut,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya, Jum’at (10/01).

Bacaan Lainnya

Adeng mengatakan untuk daerah yang masih tergenang banjir, pihaknya mendatangi lokasi dengan melakukan penyedotan air menggunakan alat atau mesin pompa. Hal ini seperti yang dilakukan anggotanya di Kp. Krangkeng RT 03/02 Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan hari ini.

“Di lokasi ini terdapat kurang lebih 100 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak dengan ketinggian air berkisar 20-40 sentimeter. Agar cepat surut, kami bersama warga setempat melakukan penyedotan menggunakan mesin pompa dan kemudian air dibuang ke aliran sungai di sekitar lokasi banjir,” kata dia.

Menurutnya, banjir di lokasi tersebut tak kunjung surut disebabkan tidak adanya saluran pembuangan air (drainase) sehingga sampai saat ini air masih menggenangi pemukiman warga. “Ditambah lokasinya cekungan (berada di bawah) sehingga air berkumpul di lokasi tersebut,” kata dia.

Diketahui, banjir di wilayah Kabupaten Bekasi melanda Kabupaten  disebabkan instensitas hujan pada malam tahun 2020 cukup tinggi hingga tanggal 02 Januari 2020. Kondisi ini menyebabkan air di sejumlah sungai, seperti Kali Cilemahabang, Kali Jambe, Kali Ciherang, Kali sadang, Kali Bekasi dan Kali CBL meluap sehingga  merendam sejumlah titik yang tersebar di 42 Desa di 21 Kecamatan dengan jumlah warga yang terdampak sebanyak kurang lebih  15. 814 KK.

Air mulai surut pada tanggal 03 Januari 2020 dan membuat titik banjir mulai berkurang. Hingga tanggal 06 Januari 2020 banjir hanya tersisa di sejumlah titik yang tersebar di 4 Desa di 3 Kecamatan dengan jumlah warga yang terdampak 1.355 KK. (BC)

Pos terkait