BERITACIKARANG.COM, CIKARANG BARAT – Masyarakat kembali menyuarakan keluhan mereka terkait banjir yang kerap melanda Jalan Raya Imam Bonjol, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Mereka pun mendesak agar pemerintah, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) segera menijau ulang dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) PT Gunung Raja Paksi (GRP) yang diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di kawasan itu.
Eko Djatmiko, warga Desa Sukadanau sekaligus Ketua Komunitas Save Kali Cikarang, mengungkapkan bahwa masalah banjir ini telah berlangsung selama bertahun-tahun. Sayangnya, hingga kini belum ada langkah nyata yang diambil oleh pemerintah maupun pihak terkait untuk mengatasinya.
“Ini terjadi sejak adanya perluasan usaha dari PT Gunung Raja Paksi (dulu bernama PT. Gunung Garuda). Rawa yang sebelumnya menjadi tempat resapan air telah beralih fungsi menjadi pabrik baja sehingga memicu terjadinya banjir,” kata Eko, Minggu (15/06).
BACA: Banjir Bertahun-Tahun di Jalan Raya Imam Bonjol, Warga Cikarang Barat Minta Solusi
Eko menegaskan bahwa pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini. Ia meminta agar dilakukan audit lingkungan secara menyeluruh dan terbuka, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Selain itu, ia juga berharap hasil evaluasi Amdal serta dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL) disampaikan secara transparan kepada publik.
“Jadi banjir ini bukan hanya karena curah hujan. Kita juga harus melihat apakah aktivitas pabrik baja ini sudah dengan kaidah lingkungan atau belum. Pemerintah harus turun tangan dan mengevaluasi baik Amdal PT GRP secara serius,” kata dia.
BACA: Meski Drainase Sudah dibangun, Jl. Raya Imam Bonjol Masih Tetap diterjang Banjir. Penyebabnya?
Sebelumnya, Jalan Raya Imam Bonjol, Kecamatan Cikarang Barat, kembali terendam banjir setelah diguyur hujan pada Sabtu sore (10/05). Dalam sebuah video yang diunggah di akun TikTok @habibimuhafiz, terlihat kondisi jalan yang tergenang air cukup dalam.
Video tersebut juga disertai permintaan tolong kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk segera mencari solusi atas permasalahan banjir yang tak kunjung terselesaikan. “Banjir bertahun-tahun ora udah udah sejak tahun 2014 sampai sekarang 2025,” ungkap pembuat video dalam unggahannya.
Selain itu, di lokasi banjir terlihat sebuah spanduk yang dibentangkan warga dengan tulisan tegas, “Banjir dari 2014, mohon solusinya KDM.” Hal ini menunjukkan frustrasi masyarakat yang sudah bertahun-tahun menghadapi masalah banjir tanpa adanya penyelesaian yang konkret. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS