BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Selama tiga tahun terakhir jumlah pemudik yang menggunakan bis umum terus mengalami penurunan. Pemudik kini lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi untuk pulang ke kampung halaman. Selain itu, banyaknya program mudik gratis dari sejumlah instansi cukup memengaruhi.
BACA : Jelang Idul Fitri, Terminal Bus Cikarang Masih Sepi Pemudik
Kepala Terminal Cikarang Mulnadiantoro Sopiandi mengatakan kondisi tersebut diprediksi kembali terjadi pada musim mudik tahun ini. Penurunan jumlah pemudik yang menggunakan bus umum diprediksi mencapai 25 persen. Hal itu diketahui setelah dilakukan rapat unit pelaksana teknis dinas lintad daerah. Penurunan itu terjadi di seluruh terminal se-Jabodetabek.
“Jadi bergesernya keberangkatan masyarakat yang bisanya mengunakan bus untuk pulang kampung menjadi penyebabnya, begitu juga wilayah Kabupaten Bekasi merupakan daerah industri banyak perusahan memberikan fasilitas mudik gratis bagi karyawannya, ditambah semakin banyaknya kendaraan pribadi sehingga mulai berkurang pemudik mengunakan bus. Diprediksi penurunannya bisa sampai 25 persen,” kata dia.
Penurunan diakibatkan banyak pemudik yang memilih menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi. Kemudian fasilitas mudik yang kini marak disediakan pemerintah dan perusahaan turut menyumbang penurunan jumlah penumpang. Meski Kabupaten Bekasi merupakan daerah industri dengan jumlah warga pendatang yang tinggi, namun jumlah penumpang bis turut merosot.
Belum lagi, kata dia, penurunan tahun ini juga disebabkan banyaknya libur panjang serta dekatnya para pelajar masuk sekolah. “Sebelum ini kan banyak long week end, banyak yang sudah pulang ke kampung halamannya lebih dulu. Jadi saat lebaran mereka belum tentu mudik lagi. Terus kan setelah lebaran itu liburnya pendek, dekat dengan masuknya sekolah anak jadi itu bakal jadi pertimbangan,” kata Sopiandi.
Terminal Cikarang tergolong pada terminal jenis C. Terminal ini melayani delapan trayek antar kota dalam provinsi serta empat trayek antar kota antar provinsi. Sedikitnya 100 bis dari 12 trayek berangkat dari Terminal Cikarang setiap hari. “Trayek paling jauh sampai ke Jawa Timur, Madura. Ke banyak kota, tapi paling banyak ke Bandung sama wilayah selatan,” kata dia.
Meski begitu, diakui Sopiandi, tidak banyak penumpang yang naik bis dari terminal. Mereka lebih memilih menunggu di sepanjang jalan. Untuk itu, rata-rata jumlah penumpang per hari hanya sekitar 1.000 orang pada hari biasa. Ketika musim mudik, jumlah tersebut meningkat berkali lipat. Kendati meningkat, bila dibandingkan dengan musim mudik sebelumnya terus menurun.
Menurutnya, berkurangnya pemudik menggunakan bus mulai dikeluhkan para Perusahan Otobus (PO) yang pendapatannya menurun. “PO banyak yang mengeluhkan penumpangnya yang semakin sedikit, dan ini berpengaruh terhadap pendapatannya. Sedangkan mereka juga memang diwajibkan menyediakan bus cadangan meski banyak yang akhirnya tidak terpakai,” kata dia
Sesuai instruksi pusat, PO diwajibkan menambah jumlah armada untuk menghindari penumpukan penumpang. Menurut Sopiandi, ada 100 bus tambahan yang disiapkan PO untuk melayani angkutan mudik. Sedangkan pengecekan kelaikan kendaraan terus dilakukan setiap keberangkatan. (DB)