BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Arus balik Lebaran 2017 mulai menunjukkan peningkatan signifikan, Kamis (29/06). Pada H+4, volume kendaraan yang menuju ibukota melalui tol Jakarta-Cikampek meningkat hingga 59%. Peningkatan ini diprediksi terus terjadi hingga akhir masa liburan.
Berdasarkan data PT Jasa Marga, pada sif pertama, 37.913 kendaraan telah melintasi gerbang tol Cikarang Utama menuju Jakarta. Jumlah ini meningkat 59% dibanding volume normal yakni 23.908 kendaraan. Diprediksi, hingga tengah malam, terdapat 108.000 kendaraan yang memasuki Jakarta.
“Hari ini sudah mulai peningkatan volume kendaraan dan cukup tinggi peningkatannya dibanding waktu normal. Peningkatan diprediksi terus terjadi hingga puncaknya pada akhir pekan ini,” kata Deputi General Manager Traffic Tol Jakarta-Cikampek, Cece Kosasih.
Untuk mencegah terjadinya kepadatan, sejumlah rekayasa jalan telah dilakukan petugas tol beserta kepolisian. Pada pukul 15.30 WIB, rekayasa lawan arah sudah dilakukan di kilometer 53 sampai 41 untuk menghindari kepadatan. Rencananya, rekayasa ini akan kembali dilakukan malam hari jika terdapat peningkatan kendaraan dari arah Cipularang maupun Cipali.
“Contra flow sudah dilakukan tadi menuju Jakarta, namun rekayasa ini kami rencanakan dilakukan lagi tapi melihat kondisi terakhir seperti apa. Kalau ada peningkatan lagi, contra flow-nya kami buat lebih panjang dari kilometer 61 sampai 41 menuju Jakarta. Kemudian gardu tol pun sudah kami buka maksimal 31 gardu,” kata Cece.
Dibanding tahun lalu, arus balik kali ini dinilai lebih tinggi. Menurut dia, pada tahun sebelumnya, dalam satu sif jumlah kendaraan tidak pernah melebihi 34.000 kendaraan. “Kalau dibanding tahun lalu di hari yang sama, H+4, itu hanya 34.000 kendaraan, kalau sekarang lebih. Namun kami sudah menyiap langkah antisipasi,” kata dia.
Sementara itu General Manager PT Jasa Marga Cabang Japek, Kristanto menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah untuk membebaskan biaya tol pada arus balik ini. Tol digratiskan apabila terjadi kepadatan di pintu tol hingga lima kilometer.
“Ketika antrean sudah lebih dari 5 kilometer, tidak ada pembayaran (gratis) di Gerbang Tol Cikarang Utama. Ini sudah dikoordinasikan,” kata Kristanto.
Ia menjelaskan pembebasan biaya tol ini dilakukan agar tidak terjadi kepadatan kendaraan. Nantinya pembayaran dibebankan pada pemerintah. (BC)