Alat Berat Evakuasi Menara Masjid Roboh di Tambun Utara

1 unit alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi bangkai menara masjid yang roboh dan menimpa rumah warga di di Kampung Gabus Tengah RT04 RW03, Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara, Selasa (15/02) petang.
1 unit alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi bangkai menara masjid yang roboh dan menimpa rumah warga di di Kampung Gabus Tengah RT04 RW03, Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara, Selasa (15/02) petang.

BERITACIKARANG.COM, TAMBUN UTARA  – Sebanyak 1 unit alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi bangkai menara masjid yang roboh dan menimpa rumah warga di di Kampung Gabus Tengah RT04 RW03, Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara.

Kepala Desa Srijaya, Canih Hermansyah menyampaikan turut prihatin atas musibah robohnya menara masjid Al Iklas yang mengakibatkan atap rumah warganya, yakni Bahrudin (42) tertimpa bongkahan menara.

Bacaan Lainnya

“Semoga Bahrudin sekeluarga diberikan kesabaran atas musibah yang ada. Kejadian ini karena faktor alam atau musibah, kita harus menyikapinya dengan bijak,” kata Canih, Selasa (15/02).

Untuk mengevekasuasi bongkahan menara dari atap rumah, pihaknya mengaku akan mengerahkan 1 unit alat berat. “Evakuasi sudah mulai dilakukan, tetapi kita belum tahu kapan tuntasnya. Prinsipnya kami ingin evakuasi cepat selesai,” tambahnya.

Sebelumnya, menara Masjid Al Ikhlas roboh, Selasa (15/02) sore sekira pukul 15.30 WIB. Akibatnya, satu bangunan rusak dan seorang warga mengalami luka-luka.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian, sebelum roboh menara masjid terlihat goyang saat diterjang hujan deras dan angin kencang. Menara yang dijadikan tempat memasang toa masjid akhirnya tumbang menimpa rumah yang berada tepat di samping masjid.

Akibat kejadian ini, seorang nenek penghuni rumah menderita luka memar pada bagian kepala akibat tertimpa atap rumah dan genteng yang ambruk. Sementara sejumlah penghuni rumah lainnya berhasil menyelamatkan diri.

“Awalnya kan hujan dan angin kencang banget. Terus menara kelihatan goyang-goyang kemudian roboh menimpa rumah. Dirumah itu ada warga, orang tua saya yang kesana nyelametin yang di dalam rumah itu,” kata salah seorang saksi sekaligus warga setempat, Sanjaya.

Selain diterjang hujan dan angina, robohnya menara masjid dengan bahan rangka besi tersebut juga diduga karena mengalami korosi pada bagian pondasi akibat termakan usia dan tak kuat menahan beban.

“Kejadianya abis ashar angin kenceng banget ya langsung roboh ke rumah. Menara itu usianya udah tujuh tahun,” kata Desin, ketua DKM Masjid Al Ikhlas.

Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini. Namun korban yang mengalami kerusakan rumah berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki bangunan yang rusak.

“Saya lagi ngasih asi anak saya, tiba-tiba gubrak itu menara jatoh saya baru tau pas atap bolong. Saya panik keluar bapak saya dievakuasi ama warga. Ya Allah saya panik banget,” kata Rohanah, istri pemilik rumah. (bc/ben)

Pos terkait