Air Kali Cikarang di Sukakarya Berubah Warna Jadi Merah

Air di Kali Cikarang yang ditemukan berubah warna menjadi merah tepatnya di Kp. Rawa Keladi, Desa Sukaindah, Kecamatan Sukakarya pada Selasa (25/06) pagi.
Air di Kali Cikarang yang ditemukan berubah warna menjadi merah tepatnya di Kp. Rawa Keladi, Desa Sukaindah, Kecamatan Sukakarya pada Selasa (25/06) pagi.

BERITACIKARANG.COM, SUKAKARYA – Kali Cikarang yang membentang di lima kecamatan mulai dari kecamatan Cikarang Utara, Karangbahagia, Sukatani, Sukakarya dan Muaragembong diduga tercemar limbah industri. Pasalnya, air di kali tersebut sempat ditemukan berubah warna menjadi merah tepatnya di Kp. Rawa Keladi, Desa Sukaindah, Kecamatan Sukakarya pada Selasa (25/06) pagi.

Salah seorang warga Kp. Rawa Keladi, Ibu Nacih (48) mengatakan meski berwarna merah dirinya terpaksa tetap memanfaatkan air Kali Cikarang untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci pakaian dan lain sebagainya. “Iya sekarang airnya merah lagi. Tetapi mau gimana lagi, ya tetap kita pakai karena lagi musim kering,” ucapnya, Selasa (25/06).

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan air Kali Cikarang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain untuk MCK, air kali tersebut juga kerap digunakan oleh para petani untuk mengairi lahan persawahan. Jika kondisi ini dibiarkan, warga jelas khawatir terkena dampak seperti penyakit kulit dan lain sebagainya.

“Kalau dimari mah kebanyakannya ibu-ibu kalau nyuci ya emang di kali. Sebetulnya takut juga sih, tapi dari pada gak ada air ya mau gak mau,” ungkapnya.

Dirinya berharap agar air di Kali Cikarang bisa kembali bersih dan tidak surut sehingga bisa dimanfaatkan oleh warga dan tidak membahayakan. “Harapanya sih airnya ya bisa banjir dan bening lagi,” tuturnya.

Sementara Camat Sukakarya Ida Nuryadi,mengatakan pihaknya baru mengetahui bahwa Kali Cikarang terkena limbah. Kendati demikian, pihaknya akan segara bertindak dengan melakukan kordinasi dengan para pihak terkait untuk menindaklanjuti perubahan warna air kali tersebut.

“Kami akan segera kordinasi dengan semua pihak mulai dari kecamatan yang wilayahnya terkena dampak dan selanjutnya akan ke Dinas Lingkungan Hidup,” singkatnya. (BC/SAR)

Pos terkait