BERITACIKARANG.COM, CIBARUSAH – Sejumlah wilayah di Indonesia mengalami kekeringan dampak kemarau tahun ini. Tak terkecuali di Kabupaten Bekasi.
Bapak Acam (52) warga Kp. Cihoe RT01 RW05 Desa Ridogalih, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi mengaku sudah empat bulan kesulitan air bersih.
BACA: Kekeringan di Kabupaten Bekasi Masuk Status Tanggap Darurat
Dia bersama puluhan warga lainnya pun beramai-ramai antre menyerbu bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten Bekasi.
“Kekeringan dan sulitnya air bersih ini terjadi sudah sekitar empat bulanan,” kata Bapak Acam, Jum’at (01/08).
Untuk mendapatkan air bersih, warga biasanya terpaksa harus berjalan sejauh 4 kilometer untuk mengambil air dari Kali Cihoe.
Namun Kali Cihoe yang selama ini menjadi satu-satunya sumber air untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga warga mulai mengering.
BACA: Ratusan Sumur di Kabupaten Bekasi Kering, Warga Kesulitan Air Bersih
“Kalau selama ini buat mandi, nyuci, masak termasuk buat di masjid itu dari Kali Cihoe, sekarang kondisinya saat (surut),” ungkapnya.
Warga pun berharap bantuan air bersih bisa rutin dilakukan. Termasuk membangun jaringan pipa PDAM.
“Sekarang masih ambil dari Kali Cihoe, tapi pake tahang (membuat kubangan) supaya airnya bersih,” ujarnya.
Siapkan Tandon Air dan Pasang Pipa PDAM
Sementara itu Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan bantuan air bersih terus disalurkan ke wilayah-wilayah yang saat ini sedang mengalami kesulitan air bersih.
Pendistribusian air bersih tersebut sudah dilakukan sejak beberapa pekan lalu setelah pihaknya mendapat laporan kekeringan dari warga.
“Bukan cuma di Cibarusah saja, tetapi kami kirimkan juga ke Sukawangi, Bojongmangu dan wilayah lainnya. Total ada di 9 kecamatan yang kekeringan,” ungkapnya.
BACA: Kekeringan di Cibarusah, Dewan: Jangan Sekedar Kirim Air, Bangun Pipanisasi!
Selain mendistribusian air bersih langsung ke rumah-rumah warga, dalam waktu dekat Pemerintah Daerah juga akan menyiapkan tandon atau tempat penampungan air berkapaitas 5 ribu liter di 45 titik.
“Proses pendistribusian bisa saja terus dilakukan seperti ini tetapi memakan waktu dilakukan satu-satu. Kalau ada toren kita isi airnya, masyarakat bisa mengambil air kapan saja sesuai kebutuhan,” ungkapnya.
Dani memastikan penanganan kekeringan tidak hanya sebatas pengiriman bantuan air bersih dan tandon. Pihaknya juga bakal memasang saluran air melalui PDAM ke pemukiman warga.
“Kami pastikan untuk jangka panjang akan dilakukan pemasangan air dari PDAM karena untuk air tanah sendiri tidak memungkinkan,” kata dia. (dim)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS