2.900 Balita di Kabupaten Bekasi Terindikasi Stunting

Ilustrasi: Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mencatat sebanyak 2.900 balita di wilayah setempat terindikasi mengalami stunting
Ilustrasi: Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mencatat sebanyak 2.900 balita di wilayah setempat terindikasi mengalami stunting

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mencata sediktinya 2.900 balita di wilayah setempat terindikasi mengalami stunting. Namun jumlah tersebut masih dinamis lantaran masih dalam tahap pendataan hingga akhir Juni 2024.

“Sejauh ini, catatan riil di kami ada 2.900-an balita yang terindikasi mengalami stunting. Kami turun ke posyandu dan masih terus melakukan pembaruan data terkini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Alamsyah, Rabu (12/06).

Bacaan Lainnya

BACA: Pengusaha Ikut Tangani Stunting di Kabupaten Bekasi

Dijelaskan Alamsyah, jumlah tersebut cenderung rendah jika dibanding jumlah keseluruhan balita yang terdata, yakni sekitar 245.000 jiwa. “Hitungan kami, yang terindikasi stunting sekitar 1,4 persen dari jumlah balita yang ada,” ungkapnya.

Dari beberapa kasus yang ditangani, stunting di Kabupaten Bekasi disebabkan banyak faktor. Untuk itu, upaya pencegahan dan penanganan terus dilakukan dengan melakukan intervensi gizi sensitif dan spesifik.

Intervensi gizi spesifik, yakni intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Sementara intervensi gizi sensitif, yakni intervensi pendukung untuk penurunan kecepatan stunting, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi.

“Yang masih rendah itu adalah bagaimana memberikan edukasi, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan hidup bersih dan sehat. Seperti tidak membuang sampah sembarangan dan tidak buang air besar di tempat yang tidak semestinya,” kata dia.

Selain itu, dari beberapa kasus yang ditemui juga masih banyak orang tua yang menganggap bahwa imunisasi merupakan hal yang kurang penting.  Padahal pemberian imunisasi dasar lengkap pada anak dapat mencegah penyakit-penyakit yang bisa mengganggu pertumbuhan anak.

“Untuk itu diperlukan juga penguatan kapasitas dan perilaku. Jadi bicara stunting bukan soal pandangan kita pada balita saja, melainkan juga pada remaja, ibu hamil, ibu melahirkan dan anggota keluarga lainnya. Ini yang terus kami tindaklanjuti bersama-sama baik oleh pemerintah daerah, pihak swasta serta elemen masyarakat dalam menurunkan prevalansi stunting di Kabupaten Bekasi,” tandasnya.  (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait