BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, ada 12.951 wanita di Kabupaten Bekasi hamil saat Pandemi COVID-19. Jumlah itu didasarkan pada data kunjungan ibu hamil pertama ke tenaga/pelayanan kesehatan di bulan Maret sampai April 2020.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr Sri Enny Mainarti mengatakan, jumlah ibu hamil yang telah kontak dengan tenaga kesehatan atau datang ke pelayanan kesehatan pada masa pandemi COVID-19 menurun dibandingkan tahun lalu di bulan yang sama, yakni periode Maret sampai April. “Terdapat penurunan meskipun tidak besar,” ujarnya, Senin (08/06).
Ia menguraikan, data kunjungan ibu hamil pertama ke tenaga/pelayanan kesehatan di bulan Maret tahun ini jumlahnya 6.551 wanita lalu di bulan April sebanyak 6.400. Sedangkan tahun lalu di bulan Maret jumlahnya mencapai 7.075 wanita dan April 7052.
“Berarti ada penurunan sekitar 8,4 persen. Tahun lalu 14.127 orang, sekarang 12.951 orang,” urainya.
Sri mengatakan, ada beberapa upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan dalam peningkatan kesehatan ibu hamil dalam masa pandemi COVID-19. Misalnya, melakukan pemetaan fasilitas kesehatan terkait pemberian pelayanan kesehatan ibu hamil serta melakukan kunjungan rumah bagi ibu hamil dan bayi resiko tinggi oleh tenaga kesehatan di puskesmas.
“Kunjungan rumah ibu hamil dan bayi resti dilakukan dengan perjanjian lewat HP bekerjasama dengan ibu kader posyandu. Selaian itu, kami juga membuat wa grup ibu hamil dengan membahas materi yang ada di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),” tuturnya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Supriadinata menambahkan penurunan angka kehamilan ini disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya penundaan pernikahan yang dilakukan oleh Kantor Urusan Agama (KUA).
Selain itu, banyak yang menunda pemeriksaan kehamilan ke tempat pelayanan kesehatan karena COVID. Ada juga warga yang sengaja menunda kehamilan karena khawatir jika melahirkan di masa Covid-19. Jika bulan ini mulai program, menurutnya, akan ketahuan hamil pada dua bulan mendatang.
“Kalau dari angka kehamilan dari bulan sebelumnya menurun, karena ada beberapa faktor. Untuk data bulan Mei belum masuk. Paling bulan Juli dan Agustus kita baru bisa lihat meningkat apa tidak. Kalau sekarang masih naik turun,” ujarnya.
Menurutnya, data kehamilan yang ada di Dinas Kesehatan ini dari setiap puskesmas, praktek swasta, sama rumah sakit. “Jadi Dinas Kesehatan menerima laporan dari bidan kordinator di 44 Puskesmas di Kabupaten Bekasi. Kalau rumah sakit swasta biasanya lapor ke wilayah kerja puskesmas,” tutupnya. (BC)