Wujudkan Ketahanan Pangan dan Pengembangan UMKM: Lapas Cikarang Dukung Program Akselerasi Kemenimipas RI

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto saat mengunjungi Lapas Kelas IIA Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto saat mengunjungi Lapas Kelas IIA Cikarang, Kabupaten Bekasi.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cikarang menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung program akselerasi yang dicanangkan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) Republik Indonesia. Dukungan tersebut diwujudkan melalui berbagai program strategis, termasuk ketahanan pangan dan pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Kepala Lapas Kelas IIA Cikarang, Urip Dharma Yoga, menegaskan bahwa tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam pelaksanaan 13 program akselerasi yang telah ditetapkan oleh Kemenimipas RI. “Dengan semangat kolaborasi, komitmen, dan kerja nyata, kami bersama jajaran dan warga binaan terus bergerak menciptakan pemasyarakatan yang bersih, produktif, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya, Selasa (21/10).

Bacaan Lainnya

Berbagai program telah dilaksanakan sepanjang tahun ini untuk menghadirkan perubahan nyata. Mulai dari memastikan tidak adanya peredaran narkoba hingga menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lapas. “Sebagai bagian dari upaya pemberantasan narkoba, Lapas Cikarang secara rutin melaksanakan inspeksi mendadak ke kamar hunian minimal dua kali dalam sepekan bersama aparat penegak hukum. Selain itu, tes urine berkala juga dilakukan untuk memastikan lingkungan lapas tetap sehat dan bebas dari penyalahgunaan narkoba,” kata dia.

BACA: Manfaatkan Lahan Tidur, Warga Desa Cicau Sukses Panen Cabai

Dalam mendukung ketahanan pangan, Lapas Cikarang memberdayakan warga binaan melalui kegiatan pertanian dan peternakan. Hasil panen berupa sayuran segar dan produk hewani digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapur lapas serta kegiatan sosial. “Program ini tidak hanya melatih keterampilan warga binaan tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kebanggaan terhadap hasil kerja mereka,” tambahnya.

Selain itu, Lapas Cikarang aktif mendorong pengembangan sektor UMKM dengan melibatkan warga binaan dalam produksi berbagai barang kreatif, seperti kerajinan tangan, olahan makanan, hingga produk inovatif lainnya. Produk-produk tersebut menjadi bukti nyata bahwa pembinaan di Lapas Cikarang mampu mendorong kemandirian dan produktivitas warga binaan.

“Kami juga memberikan bantual sosial kepada keluarga warga binaan yang tidak mampu. Kepedulian sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari pembinaan. Melalui Jumat Berkah, Minggu Kasih dan bantuan kepada keluarga warga binaan saat kunjungan tatap muka,” ujarnya.

Lapas Cikarang juga hadir untuk masyarakat, khususnya yang berada di wilayah perbatasan atau membutuhkan. Tahun ini, 2.500 paket bantuan sosial berhasil disalurkan bersama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, termasuk bantuan kepada keluarga warga binaan.

Dalam menghadapi isu overcapacity dan overcrowding, Urip mengatakan Lapas Cikarang menerapkan solusi komprehensif seperti pemindahan narapidana berisiko tinggi. Selain itu, pihaknya turut menjalankan program integrasi sosial yang memberikan kesempatan warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan kesiapan lebih baik. Program ini mencakup pengurangan masa pidana melalui berbagai skema, antara lain hak bersyarat, cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas.

“Lapas Cikarang membuktikan bahwa pembinaan, keamanan, produktivitas, dan kepedulian sosial dapat berjalan beriringan. Dengan semangat pasti berdampak, seluruh program ini diharapkan mampu menghadirkan lingkungan pemasyarakatan yang aman, humanis, produktif, dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Urip. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait