Viral Video Kericuhan di Kantor Desa Jatireja, Adu Cekcok hingga Saling Dorong

Screenshoot rekaman video kericuhan yang melibatkan aparatur pemerintah desa dengan sekelompok pemuda di Kantor Desa Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi pada Jum’at (27/09) siang.
Screenshoot rekaman video kericuhan yang melibatkan aparatur pemerintah desa dengan sekelompok pemuda di Kantor Desa Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi pada Jum’at (27/09) siang.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG TIMUR – Sebuah video memperlihatkan kericuhan yang melibatkan aparatur pemerintah desa dengan sekelompok pemuda. Peristiwa ini terjadi di Kantor Desa Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi pada Jum’at (27/09) siang.

Dalam video yang BeritaCikarang.com terima, terlihat aparatur pemerintah desa dengan sejumlah pemuda terlibat cekcok adu mulut hingga saling dorong. Aksi keduanya pun akhirnya mereda setelah dilerai oleh Sekretaris Desa dan Babinsa setempat.

Bacaan Lainnya

BACA: Kabupaten Bekasi Punya 155 BUMDes, Berikut Daftar 3 BUMDes dengan Omset Tertinggi

Sekertaris Desa Jatireja, Deden Marsaleh membenarkan adanya kericuhan dikantor desa antara pemuda karang taruna dan pihak desa. “Ya betul bang, rekan-rekan pengurus Karang Taruna dan para pemuda sempat ricuh cuman dilerai pihak aparat. Mereka ingin bertemu Kepala Desa, cuman Kepala Desa gak ada dilokasi kantor,”kata dia.

Rahman (36) anggota Karang Taruna mengatakan  peristiwa tersebut bermula ketika dirinya berniat untuk menemui Kepala Desa guna mempertanyakan surat rekomendasi pengelolaan limbah salah satu perusahaan yang dikeluarkan pihak desa.

Bukannya dapat bertemu dengan Kepala Desa, pihak aparatur desa justru memintanya untuk keluar dari kantor desa sambil menarik paksa. Alhasil terjadi cekcok adu mulut dan saling dorong diantara keduanya.

“Apakah begini cara memperlakukan masyarakat yang ingin bertemu pimpinannya, kita ingin mengadu dan berkomunikasi dengan Kepala Desa terkait surat rekomendasi yang di sampaikan ke PT. Sigma Rekayasa Prima,” kata Rahman.

Kepala Desa Jatireja, Suwandi saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya menghindari pertemuan karena surat rekomendasi ke PT. Sigma Rekayasa Prima telah dikeluarkan sejak tahun 2023 lalu ke PT Cholyfour Mitra Mandiri yang dibawa oleh badan usaha milik desa (Bumdes).

“Kenapa saya menghindar, karena kemarin mereka bikin, melayangkan surat untuk ketemu dengan puluhan orang. Loh buat apa? Kecuali SPK baru mau keluar, lah orang SPK udah keluar dari 2023 kok apa yang mau dibicarakan. Waktu itu (tahun 2023) saya pun gak sekonyong-konyong tanda tangan rekomendasi PT yang dibawa Bumdes, artinya kita menampung dulu takutnya ada yang lain. Saya diem aja waktu itu dan saya juga gak tau PT Sigma Rekayasa Prima itu pabrik apa dan dimana. Dan  waktu itu pun tidak ada ya permintaan-permintaan kerjasama baik dari Karang Taruna atapun pihak lainnya,” kata dia.

Atas dasar itu, pihaknya meminta agar semua pihak berbesar hati dan saling menghargai dalam menyikapi persoalan ini. “Kita saling menghargai lah, mereka juga menangin PT lainnya dan kita nggak dilibatkan, kita legowo. Nah giliran sekarang  dimenangin orang lain ya harus legowo lah,” ungkapnya. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait