Tujuh Kecamatan di Kabupaten Bekasi Diterjang Banjir

Selain menerjang pemukiman warga, banjir rob di wilayah Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi juga merendam sejumlah sarana dan fasilitas pendidikan.
Selain menerjang pemukiman warga, banjir rob di wilayah Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi juga merendam sejumlah sarana dan fasilitas pendidikan.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Bekasi sejak beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah wilayah terdampak banjir. Selain hujan, banjir juga disebabkan akibat luapan sungai hingga rob.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, titik banjir tersebar di tujuh kecamatan. Yakni Muaragembong, Tarumjaya, Babelan, Tambun Utara, Sukatani, Cikarang Pusat dan Serang Baru.

Bacaan Lainnya

BACA: Kabupaten Bekasi Waspadai Banjir, Tanah Longsor dan Puting Beliung

Di Kecamatan Muaragembong titik yang tergenang akibat banjir rob tersebar di lima desa, yaitu Desa Pantai Sederhana, Pantai Mekar, Pantai Bakti, Pantai Bahagia dan Pantai Harapan Jaya. Kemudian, banjir rob juga melanda Kampung Sembilangan yang mencakup dua wilayah, yakni Desa Samudrajaya, Kecamatan Tarumajaya dan Desa Huripjaya, Kecamatan Babelan.

Sementara itu di Kecamatan Sukatani, banjir merendam empat titik di 3 Desa. Diantaranya, Kp. Jagawana Desa Sukarukun, Kp. Kobak Baya dan Kp. Serengseng di Desa Sukadarma serta di Kp. Gandu Desa Sukamulya. Sama seperti halnya di Desa Jayasampurna, Kecamatan Serangbaru, banjir di wilayah ini salah satunya disebabkan meluapnya Kali Cikarang.

Selanjutnya di Kecamatan Tambun Utara, tercatat ada sejumlah pemukiman warga yang terdampak akibat luapan Kali Bekasi, tepatnya di Desa Satriamekar, Karang Satria dan Sriamur. Sedangkan di Kecamatan Cikarang Pusat, tepatnya di Kp. Parung Lesang, Desa Pasirranji, banjir yang dipicu luapan Kali Cibeet sudah surut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi  Supriyadi mengatakan pihaknya telah menerjunkan personil Unit Reaksi Cepat (URC) untuk melakukan assessment dan mengirimkan logistik untuk membantu warga yang terdampak.

“Di Desa Sukarukun kita mendirikan tenda darurat,” ungkapnya, Kamis (21/11).

Dia mengimbau kepada masyarakat yang berada di sekitar sungai dan di area dekat dataran tinggi untuk berhati-hati. Pasalnya lokasi tersebut merupakan daerah rawan terjadi banjir dan longsor saat musim penghujan seperti saat ini.

“Semua sama-sama mewaspadai di lingkungan masing-masing dan diharapkan saluran air agar dilakukan pembersihan sampah agar jangan sampai saluran air tersumbat oleh sampah bisa menyebabkan banjir atau longsor,” pungkasnya. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait