BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Tempat pembuangan akhir (TPA) Burangkeng milik Pemerintah Kabupaten Bekasi yang terletak di Kecamatan Setu sejak tiga tahun terakhir telah melebihi kapasitas atau overload.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengatakan Pemkab Bekasi saat ini tengah mencari lahan baru yang memenuhi persyaratan teknis untuk tempat pembuangan sampah dan sekaligus pengelolaannya.
“Pertumbuhan penduduk Kabupaten Bekasi cukup pesat sehingga persoalan sampah ini juga harus ditanggulangi bersama-sama. Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam waktu dekat juga akan membuat tempat pembuangan sampah lagi. Sudah ada beberapa daerah (lokasi-red) yang saat ini sedang kita kaji,” kata Eka Supria Atmaja, Sabtu (23/02) lalu.
Terpisah, Kepala Bidang Kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Supriyanto mengatakan kondisi over kapasitas TPA Burangkeng sudah terjadi sejak lama dan sampah dari 23 Kecamatan sudah tidak bisa ditampung lagi.
“Sejauh ini kita memang belum ada rencana untuk pelebaran TPA Burangkeng. Persoalannya, saat ini tata ruangnya masih terkunci sehingga kita tidak bisa melakukan pelebaran lahan,” kata Dodi.
Saat ini, solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menimbun sampah dan melakukan pemerataan di atas puncak gundukan sampah di setiap zona secara berganti.
“Mudah-mudahan dengan adanya TPA-TPA baru nantinya bisa mengatasi persoalan ini. Tentunya kita juga masih menunggu (kajian-red) dari instansi terkait yang menjadi leading sektor dalam hal ini Bapeda dan Bidang Tata Ruang di DInas PUPR Kabupaten Bekasi,” ujarnya.
Menurut dia, meski sudah overload saat ini TPA Burangkeng setiap harinya masih menerima 800 ton sampah. Namun jumlah itu belum mencakup seluruh sampah di Kabupaten Bekasi karena minimnya armada truk sampah yang dimiliki.
“Kalau total produksi sampah warga Kabupaten Bekasi bisa 1500 ton seharu. Tapi tidak maksimal kita angkut karena kita kan hanya punya 102 truk sampah.
Untuk itu, instansinya tahun ini akan menambah armada truk sebanyak 30 unit. “Kita sesuaikan dengan anggaran yang ada. Idealnya, agar semua sampah bisa terakkut membutuhkan 400 truk dan tahun ini baru ada penambahan sekitar 30,” tutupnya. (BC)