BERITACIKARANG.COM, MUARAGEMBONG – Banjir rob kembali menggenangi wilayah Kabupaten Bekasi. Tiga kecamatan, yakni Muaragembong, Tarumajaya dan Babelan menjadi wilayah yang terdampak dengan ketinggian air 10- 100 cm. Kendati terus berulang, namun banjir akibat pasang surut air laut ini belum ada solusinya.
Penjabat Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi telah melakukan upaya konkret dalam membantu warga terdampak banjir rob. Seperti menyalurkan bantuan logistik dan bantuan-bantuan lainnya guna meringankan beban masyarakat wilayah pesisir.
“Kami (Pemerintah Daerah) tidak tinggal diam, kami telah mengantisipasinya serta telah memberikan bantuan-bantuan berupa sembako maupun bantuan logistik lainnya seperti karung dan bambu yang digunakan untuk membendung air, setidaknya langkah ini dapat meminimalisir dampak dari banjir rob,” ujarnya.
BACA: Pemerintah Pusat Diminta Turun Tangan Atasi Banjir Rob di Muaragembong
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan BPBD dari kondisi cuaca serta angin laut saat ini, belum ada tanda- tanda air akan rob surut.
“Dengan kondisi cuaca ekstrem saat ini, kami menghimbau untuk warga yang berada disekitar pesisir agar lebih waspada. Harus diperhatikan, barang penting dan menjaga keluarga,” katanya.
Menurutnya, banjir rob bukan hanya terjadi di Kabupaten Bekasi. Wilayah lainnya seperti Jakarta, Karawang, Subang dan seluruh pantai utara Jawa juga terdampak. Pembangunan Giant Sea Wall- pun, menjadi salah satu solusi yang saat ini tengah dibahas pemerintah pusat.
“Pemkab bekasi sebelumnya sudah mengusulkan di tahun 2022. Untuk pembangunan tanggul laut tersebut. Mungkin dalam waktu dekat, dari pemerintah daerah, DPRD dan provinsi akan membahas bersama kementerian PUPR untuk segera ditindak lanjuti,” kata dia. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS