BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Fenomena tawuran remaja di Kabupaten Bekasi semakin mengkhawatirkan. Tak hanya berlangsung di jalanan, aksi kekerasan ini kini merambah ke dunia maya dengan siaran langsung melalui media sosial, terutama Instagram. Kelompok remaja seperti “Enjoy Setu” bahkan menggunakan platform tersebut sebagai arena tantangan dan unjuk kekuatan.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Mustofa mengungkapkan bahwa patroli siber rutin dilakukan oleh tim gabungan intel dan reskrim di seluruh Polsek jajaran. Namun, para pelaku tawuran kini semakin cerdik dengan memanfaatkan ruang privat Instagram untuk berkoordinasi. “Kalau mereka sedang live, kita bisa pantau. Tapi saat live ditutup, mereka lanjut koordinasi lewat DM. Di situlah tantangan kami,” ungkapnya, Selasa (15/07).
Selama masa libur sekolah di bulan Juli 2025, polisi berhasil menggagalkan delapan aksi tawuran di berbagai wilayah, seperti Tambun, Cikarang Utara, dan Tambun Utara. Meski jumlah kasus menurun dibandingkan awal tahun, situasi tetap memerlukan kewaspadaan ekstra. “Dari Januari sampai Juli tren menurun, tapi tetap ada. Pengendalian kamtibmas ini bukan hanya tanggung jawab polisi, tapi juga orangtua, sekolah, dan pemerintah daerah,” ujarnya.
BACA: Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMP di Cabangbungin Ditangkap
Mustofa mengatakan upaya pengendalian tawuran dilakukan secara lintas sektor. Polisi mendukung program Gubernur Jawa Barat tentang jam wajib belajar di rumah pukul 21.00 WIB serta larangan pelajar membawa kendaraan bermotor di Kabupaten Bekasi. Dirinya menegaskan bahwa pencegahan ini membutuhkan komitmen bersama dari berbagai pihak, termasuk orang tua untuk memperketat pengawasan terhadap anak-anaknya saat bermedia sosial.
“Penegakan hukum ada di kami, imbauan dari Pemkab, sekolah dan orang tua juga harus berjalan. Semua pihak harus saling mendukung,” jelasnya.
Lebih dari sekadar menindak pelaku, kepolisian mengkhawatirkan dampak tawuran yang bisa menelan korban jiwa. “Kalau pelaku, masih bisa kita bina. Tapi kalau sudah jadi korban, itu persoalan besar,” tambah Mustofa.
Enjoy Setu Jadi Sorotan
Kelompok remaja “Enjoy Setu” kini menjadi perhatian khusus kepolisian. Kelompok ini sering memancing lawan tawuran melalui siaran langsung Instagram. Jika tak ada yang meladeni tantangan mereka, aksi tersebut bisa beralih menjadi tindak kriminal seperti perampasan kendaraan bermotor. “Awalnya mau tawuran, musuhnya kabur, motornya ditinggal. Akhirnya ya motor yang dibawa,” ungkap salah satu pelaku yang kini ditahan polisi.
Dari hasil penjualan motor curian seharga Rp5 juta, para pelaku mengaku membagi hasil masing-masing sebesar Rp200-500 ribu. Salah satu pelaku bahkan mengaku hanya berperan sebagai joki dan tidak membawa senjata tajam. “Senjata saya pinjam dari teman, niatnya cuma nakut-nakutin,” ujarnya.
Menurut data kepolisian, kelompok ini telah beraksi tujuh kali dalam satu bulan terakhir dan lebih dari 20 kali di bulan sebelumnya. Rata-rata anggotanya masih berusia remaja dan beberapa di antaranya merupakan siswa atau alumni dari salah satu SMK swasta di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi. “Admin grup bernama Rama kini dalam pelarian. Anggotanya sekitar 20 orang, sebagian besar dari Setu dan Bantargebang,” ungkap Kombes Pol Mustofa.
Polisi menegaskan akan menindak tegas setiap aksi tawuran yang mengarah pada tindak pidana. “Tidak ada maaf bagi pelaku. Kalau kedapatan, akan kami proses secara hukum,” tandasnya. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS