BERITACIKARANG.COM, SETU – Salah satu daerah yang menghasilkan tanaman obat atau biofarmaka di Jawa Barat adalah Kabupaten Bekasi. Di daerah ini setiap tahun menghasilkan beragam tanaman obat.
Tanaman obat atau biofarmaka merupakan jenis-jenis tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan, kosmetik, atau kesehatan yang dikonsumsi atau digunakan dari bagian-bagian tanaman seperti daun, batang, buah, umbi (rimpang) ataupun akar.
Kabupaten Bekasi sendiri dikenal memiliki tanaman herbal yang banyak ragamnya, mulai dari jahe, kunyit, lengkuas/laos, kencur, lempuyang, mengkudu, lidah buaya dan lain-lain.
BACA: Dani Ramdan Doronng Lengkuas Minyak Muktijaya Setu Jadi Komoditi Ekspor
Salah satu wilayah di Kabupaten Bekasi yang memproduksi tanaman biofarmaka adalah Kecamatan Setu. Kecamatan ini terkenal sebagai produsen salah satu tanaman biofarmaka jenis rimpang.
Berikut ini lima tanaman biofarmaka yang paling banyak diproduksi menurut data Kabupaten Bekasi Dalam Angka 2024 yang diterbitkan oleh BPS.
- Lengkuas
Kabupaten Bekasi mulai menjadi salah satu daerah penghasil lengkuas di Jawa Barat. Daerah ini memproduksi lengkuas sebanyak 3.006.630 kilogram pada tahun 2023, mengalami peningkatan yang cukup pesat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1.661.800 kilogram. Angka produksi lengkuas di wilayah ini menjadi menjadi angka produksi tanaman biofarmaka tertinggi dibandingkan tanaman biofarmaka lainnya. Sementara itu, luas panen lengkuas di wilayah ini mencapai 526.125 meter persegi.
- Kencur
Tanaman biofarmaka yang menempati urutan kedua sebagai tanaman biofarmaka yang paling banyak dihasilkan di daerah ini adalah kencur. Tahun 2023, jumlah produksi kencur sebanyak 714.080 kilogram dengan luas panen mencapai 403.500 meter persegi. Selain dapat dimanfaatkan sebagai bumbu rempah yang menguatkan rasa dan aroma pada masakan nusantara, kencur juga menjadi pilihan obat tradisional untuk berbagai kondisi tertentu.
- Kunyit
Kabupaten Bekasi memproduksi kunyit sebanyak 549.450 kilogram pada tahun 2023. Angka produksi ini mengalami peningkatan disbanding tahun sebelumnya, yakni 157.530 kilogram. Sementara itu luas panen kunyit di Kabupaten Bekasi mencapai 77.300 meter persegi.
- Serai
Tahun 2023, jumlah produksi tanaman serai sebanyak 209.657 kilogram. Sayangnya, angka produksi ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 277.400 kilogram. Selain dapat digunakan sebagai bumbu dapur, serai juga dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal yang diyakini mampu meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi kolesterol, meningkatkan kualitas tidur, menghilangkan rasa sakit, mencegah infeksi mulut dan gigi berlubang
- Temukunci
Temukunci adalah sejenis rempah-rempah yang rimpangnya (akar) dipakai sebagai bumbu dalam masakan. Pada tahun 2023, Kabupaten Bekasi mampu memproduksi sebanyak 150.300 kilogram temukunci. Angka produksi temukunci mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 50.100 kilogram.
Selain kelima tanaman obat atau biofarmaka itu, Kabupaten Bekasi juga menjadi rumah bagi beberapa tanaman obat lainnya yang memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Di antara tanaman tersebut, jahe, temulawak, lidah buaya dan mengkudu. Tanaman ini tidak hanya mudah diperoleh, tetapi juga memainkan peran penting dalam pengobatan tradisional. (RIZ)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS