BERITACIKARANG.COM, CIKARANG TIMUR – Diduga asyik berbuat mesum dengan seorang gadis di atas mobil yang sedang berjalan, supir dan kernet Angkutan Kota (Angkot) K-02 tidak mampu menguasai laju kendaraan yang dibawanya.
BACA : Angkot Jurusan Kota Bekasi – Pondok Gede Terperosok Saluran Air di Cikarang Timur
Akibatnya, Angkot yang melayani trayek Kota Bekasi – Pondok Gede itu terperosok ke saluran air atau parit di dekat Bunderan Citarik, Jl. Raya Urip Sumoharjo, Kp. Sinyar Desa Karang Sari Kecamatan Cikarang Timur.
Sejak peristiwa itu terjadi, angkot jenis Toyota Kijang bernomor polisi B 2190 VI itu belum dievakuasi lantaran ditinggal kabur supir dan kernetnya. Pemilik angkutan umum itupun belum diketahui hingga saat ini.
Informasi yang BERITACIKARANG.COM terima, peristiwa ini bermula ketika mobil itu melaju dari Stasiun Kota Bekasi pada Jum’at (04/05) malam lalu sekitar pukul 23.30 WIB. Saat tiba di lokasi kejadian, angkot tersebut oleng sehingga terperosok ke dalam parit. Pengakuan anak perempuan yang berprofesi sebagai pengamanen jalanan itu kepada petugas kepolisian, mereka berbuat asusila saat mobil sedang berjalan.
Diduga karena panik saat melihat anak perempuan yang dibawanya tak sadarkan diri, supir dan kenek angkot tersebut langsung melarikan diri. Setelah dimintai keterangan oleh petugas kepolisian, anak perempuan yang diperkirakan berusia 15 tahun itupun telah dipulangkan ke Kota Bekasi keesokan paginya.
Dari hasil penelusuran petugas di lapangan, diketemukan satu unik STNK atas nama Supriadi warga Kp. Pulo Ceger RT 04/03 Desa Jakasetia Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi.
Anggota Unit Lantas Polsek Cikarang Timur, Brigadir Febri saat dikonfirmasi mengatakan hingga saat ini kendaraan tersebut masih belum dievakuasi dan masih menunggu pemiliknya. Pasalnya untuk mengevakuasi angkutan umum tersebut dibutuhkan crane sehingga diperlukan biaya yang tidak sedikit.
“Kalau bukan yang punya angkot siapa lagi kang, Karena untuk ngangkat angkotnya minimal pake kren sedangkan unit kren itu minimal jutaan ongkosnya. Kalau kita si gak kuat dananya makanya coba tolong cari tau kang pemilknya,” kata Brigadir Febri. (BC)