BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi, KH. Athoilah Mursyid menyayangkan tutur kata Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin yang kerap mengeluarkan bahasa ‘gue – elu’. Ia menilai Neneng tidak bisa menempatkan gaya berkomunikasi dengan baik di hadapan lawan bicaranya.
BACA : MUI Rekomendasikan Calon Kepala Daerah Kabupaten Bekasi Harus Bisa Ngaji
Dijelaskan KH. Athoilah bahwa tutur kata Bupati yang tak pantas itu terjadi saat kegiatan pemberian penghargaan penghargaan Dakta Award di Grand Zury Hotel Jababeka, Kamis, 28 April 2016 kemarin.
“Masa ngomong dengan yang tuaan gw elu, sama ulama lagi, pantas juga tidak,” kata KH. Athohilah Mursyid, Jum’at (29/04).
Ia menilai ucapan Bupati itu juga tidak pas jika dikategorikan bahasa gaul. “Bahas gaul dari mana, ya harus disesuaikan dong dengan usianya, kalau seusianya sih tidak masalah bicara seperti itu,” keluhnya.
Berdasarkan Rapat Kerja Daerah MUI Kabupaten Bekasi beberapa waktu, MUI sudah memberikan rekomendasi kepada KPU bahwa kedepannya, Calon pemimpin Kabupaten Bekasi ke harus harus bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak baik, mampu membaca Al-Qur’an dengan baik serta sopan dan santun terhadap ulama. (DB)